Humas Interest

Kegiatan Sosial: Dokter Caput Santunin 118 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Masjid Baiturrahim Kayu Buntil

Bergandengan Tangan dengan AITP

Quotation:

Kalau dari sisi hukum bahwa doa kaum marjinal itulah sebenarnya doa Tuhan. Vox populi, vox dei itu sebagai pegangan saya “suara rakyat adalah suara Tuhan.” Suara kaum marjinal itulah yang harus diperhatikan. Bukan saat-saat dibutuhkan (baca: saat kampanye Pilkada/Pemilu), tetapi justru saat-saat seperti ini mereka membutuhkan dan terus kita berikan perhatian,” ucap Dokter Caput.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Rasa sosial yang dimiliki Dr dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG, terhadap kaum marjinal seperti anak-anak yatim piatu, kaum dhuafa tidak pernah pudar. Bahkan makin tumbuh di sanubari tokoh yang dikenal sebagai praktisi kesehatan dan pengamat sosial-politik tersebut.

Seperti Minggu (22/12/2024) sore, Dokter Caput bersama komunitas Ammanah Islam The Power (AITP) memberikan santunan kepada 118 anak-anak yatim dan kaum dhuafa bertempat di Masjid Baiturrahim di Jalan Dewi Sartika Utara, Kayu Buntil, Singaraja, Bali.

Dokter Caput mengungkapkan bahwa keberadaan anak-anak yatim dan kaum dhuafa menjadi salah satu tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah untuk peduli terhadap anak-anak yatim dan kaum dhuafa.

“Ini menjadi salah satu tanggung jawab kita untuk memperhatikan anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Inilah bentuk kegiatan yang kita lakukan saat ini dan terus akan kita lakukan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan, apa yang kita kerja memberikan manfaat, tidak saja kepada yatim dan kaum dhuafa tetapi untuk masyarakat luas,” ucap Dokter Caput.

“Ayo kita berbagi, dengan berbagi sebenarnya akan kembali kepada diri kita sendiri,” ujar Dokter Caput menggugah nurani para tokoh yang kategori “The Have” atau orang kaya.

Pada sisi lain, lembaga atau tokoh lain dan pemerintah terlihat pasif dalam pemberian santunan kepada kaum marjinal, himbau anda kepada mereka? “Bagi saya, ini kewajiban kita yang memang harus kita jalankan. Saya tidak pernah menoleh ke orang lain, mau melakukan apa ndak, yang penting saya harus melakukannya. Ini kewajiban. Karena saya merasa saya melakukan hal ini justru akan kembali ke kita. Kita terasa lebih, lebih terasa nyaman, lebih terasa bahagia dan lebih terasa sehat,” jawab Dokter Caput.

Menjawab pertanyaan wartawan, Dokter Caput menegaskan, “Kalau dari sisi hukum bahwa doa kaum marjinal itulah sebenarnya doa Tuhan. Vox populi, vox dei itu sebagai pegangan saya “suara rakyat adalah suara Tuhan.” Suara kaum marjinal itulah yang harus diperhatikan. Bukan saat-saat dibutuhkan (baca: saat kampanye Pilkada/Pemilu), tetapi justru saat-saat seperti ini mereka membutuhkan dan terus kita berikan perhatian. Memperhatikan kaum marjinal sama dengan perhatikan kita diri sendiri dan itu berarti kita bakti kepada Sang Pencipta.”

Ketua Takmir Masjid Baiturrahim A.Azmi mengucapkan banyak terima kasih kepada Dikter Caput dan AITP yang telah memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan kaum dhuafa. “Bantuan ini sangat bermanfaat dab sangat membantu sekali bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Kami mewakil jema’at dan kemasjidan mengucapkan banyak terima kasih keada Pak Dokter Caput, Komunitas AITP dan semua pihak, mohon maaf kalau ada kekurangan,” ucap A Azmi.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button