Pidato Perdana di Dewan: Bupati Sutjidra Janji Program 100 Hari Kerja Pertama

Quotation:
“Kalau tadi Pak Bupati menyampaikan dalam pidato politiknya Jasmerah – Jangan Melupakan Sejarah – kami berharap kepemimpinan beliau lima tahun ke depan, tidak hanya tidak melupakan sejarah, beliau harus mampu menciptakan sejarah,” pesan Lihadnyana kepada Bupati Sutjidra dan Wabup Supriatna.
Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Setelah dilantik secara serentak bersama kepla daerah seluruh Indonesia di Istana Negara Jakarta pada tanggal 20 Februari 2025 lalu, akhirnya Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, bersama Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, SH, mengucapkan pidato perdana di DPRD Buleleng dalam rapat paripurna di ruang sidang utama di lantai dua Gedung Utama DPRD Buleleng di Jalan Veteran No 2 Singaraja, Rabu (5/3/2025) siang.
Inti dari pidato perdana Bupati Nyoman Sutjidra di hadapan rapat paripurna DPRD Buleleng yang disaksikan ribuan pasang mata tamu udangan yang hadir, adalah janji program di 100 hari kerja pertama sebagai Bupati/Wabup Buleleng.
Bupati Sutjidra secara tegas menyampaikan akan membangun Kabupaten Buleleng lebih maju, adil dan sejahtera. Komitmen itu akan diimplementasi secara awal melalui program kerja 100 hari pertama masa kepemimpinannya.
Visi misi Bupati Sutjidra dan Wabup Supriatna dalam membangun Kabupaten Buleleng selama lima tahun ke depan dikemas dalam jargon “Buleleng Paten” yang akan membawa Buleleng lebih maju, adil dan sejahtera. Sejumlah permasalahan yang akan diselesaikan antara lain, aksesibilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kemiskinan, stunting dan pelestarian budaya.
“Untuk menyikapi permasalah di Buleleng selama ini, kami dalam lima tahun ke depan akan memberikan prioritas pembangunan pada lima bidang, yaitu bidang sandang, pangan dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang tenaga kerja dan bantuan sosial, bidang adat, agama, seni dan budaya, dan bidang infrastruktur, UMKM, pariwisata dan lingkungan hidup,” terang Bupati Sutjdira.
Terkait dengan rencana kerja 100 hari pertama kepemimpinannya, Bupati Sutjidra menegaskan akan menyiapkan seragam sekolah gratis kepada siswa baru tingkat TK, SD dan SMP yang merupakan keluarga kurang mampu. Memberikan fasilitas ambulance jenazah dan penitipan jenazah gratis kepada masyarakat kurang mampu, kemudian pelestarian, pembinaan dan pementasan kesenian legendaris asli Buleleng. Pemberian stimulus pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan sebesar 90% kepada wajib pajak yang termasuk lahan pertanian pengan berkelanjutan.
Dia juga akan fokus pada penertiban dan fasilitas tempat pedagang bermobil di Pasar Anyar Singaraja dan juga mempercantik kawasan Kota Singaraja dengan pemasangan lampu hias di jalan protokol, pertokoan dan kantor di kawasan Kota Singaraja.
Terkait dengan rencana kerja 100 hari pertama itu, Bupati Sutjidra mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dengan mengedepankan budaya kerja kolaborasi dan saling mendukung sebagai bentuk kebersamaan antara pemimpin dan masyarakat. “Program yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat tentu akan kami teruskan dan akan dipadukan dengan program prioritas kami. Kami I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna meminta doa restu dan dukungan dari seluruh stakeholder internal dan eksternal Pemkab Buleleng serta seluruh lapisan masyarakat dalam memimpin roda pemerintahan di Buleleng,” tandas Bupati Sutjidra.
Kepada wartawan, Bupati Sutjidra berjanji akan segera mengisi atau mendefinitifkan jabatan kepala sekolah yang masih kosong. Ini menjadi prioritas pertama karena berkaitan dengan penandantangan ijazah siswa-siswa yang bakal lulus dalam waktu dekat ini.
Manta Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana usai rapat paripurna Dewan, mengingatkan Bupati Sutjidra dan Wabup Supriatna tentang kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan efesiensi anggaran. “Efesiensi anggaran mencerminkan sebuah aktivitas pemerintahan. Karena yang menjalankan ini (efesiensi, red) kan pemerintah. Oleh karena itu adanya efesiensi anggaran maka tatakelola pemerintahan baik itu di bidang budgeting, perencanaan, mana skala perioritas itu menjadi hal yang utama. Efesiensi anggaran yang dimaksudkan di sini adalah anggaran-anggaran yang belumm optimal menyentuh masyarakat itulah yang diefesiensikan agar lebih banyak porsi ke masyarakat,” ucap Lihadnayana.
Lihadnyana pun memberikan pesan khusus kepada Bupati dan Wabup Buleleng. “Kalau tadi Pak Bupati menyampaikan dalam pidato politiknya Jasmerah – Jangan Melupakan Sejarah – kami berharap kepemimpinan beliau lima tahun ke depan, tidak hanya tidak melupakan sejarah, beliau harus mampu menciptakan sejarah,” pesan Lihadnyana kepada Bupati Sutjidra dan Wabup Supriatna.
Writer/Editor: Francelino