Gubernur Koster Minta Budaya dan Tradisi Bali Harus Tetap Dilestarikan
Saat Menghadiri Upacara Tawur Tabuh Gentuh di Pura Agung Payangan

Quotation:
”Upacara ini harus terus dijalankan agar terus hidup sepanjang masa bisa diwariskan kepada anak cucu. Sehingga tetap survive, eksis, sejahtera secara sekala dan niskala,” ucap Gubernur Koster.
Gianyar, SINARTIMUR.co.id – ”Upacara ini harus kita pelihara terus. Ini yang tiang jalankan saat menjadi Gubernur Bali 2018-2023 dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yaitu menjalankan tatanan kehidupan masyarakat berdasarkan nilai kearifan lokal Bali dinamai Sad Kerthi. Enam sumber utama kesejahteraan kehidupan manusia dan semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa (Sang Widhi Wasa),” ucap Gubernur Bali DR Ir I Wayan Koster, MM, saat menghadiri dan mengikuti persembahyangan Tawur Tabuh Gentuh rangkaian dari Karya Agung Mamungkah, Tawur Tabuh Gentuh, Tawur Pedanan, Padudusan Agung, Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini di Pura Agung Payangan, pada Wrespati Kliwon Warigadian, Kamis (3/4/2025).
Gubernur Koster menjelaskan enam Sad Kerthi yakni Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi. ”Semuanya dimuliakan dan diharmoniskan untuk menjaga alam tetap lestari dan memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat,” jelasnya.
Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng itu karya upacara tersebut diinformasikan dari bendesa adat setempat terakhir dilaksanakan tahun 1960. Untuk itu, Gubernur Koster mengapresiasi masyarakat Payangan, karena ini kearifan lokal, tradisi serta adat budaya Bali harus dirawat, dilestarikan dan harus diwariskan kepada generasi selanjutnya.
”Suatu kehormatan tiang diundang ke sini. Warga begitu antusias hadir pada upacara ini. Jujur, tiang kaget dan kagum mendengar karya sudah puluhan tahun tidak dilaksanakan dan sekarang dilaksanakan kembali. Luar biasa, saya sangat mengapresiasi. Inilah kearifan lokal kita yang diwariskan leluhur untuk dilestarikan,” ujar Gubernur Koster.
”Upacara ini harus terus dijalankan agar terus hidup sepanjang masa bisa diwariskan kepada anak cucu. Sehingga tetap survive, eksis, sejahtera secara sekala dan niskala,” tegasnya.
Gubernur Koster meminta krama Bali harus menjaga dan melestarikannya demi menyeimbangkan kehidupan alam, manusia, dan budaya Bali, karena ajaran leluhur di Bali itu sangat luar biasa. ”Astungkara terus dijalankan seperti ini, karena menjadi kebanggaan kita, dan demi membalut pariwisata Bali,” ucapnya.
Turut mendampingi Gubernur Bali adalah Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra beserta Istri, Ketua DPRD Kabupaten Gianyar I Ketut Sudarsana, Anggota DPRD Provinsi Bali Putu Diah Pradnya Maharani dan undangan lainnya.
Writer/Editor: Francelino