SPECIAL PAGE FOR MULIA-PAS: Di Kubutambahan, PAS Nyindir Koster Soal Sopir-Kernet
Quotation:
Itu Bagus, itu luar biasa, itu pintar. Masyarakat sudah pintar-pintar, jangan mau dibohongi, inggih,” tandas De Gadjah.
Kubutambahan, SINARTIMUR.co.id – Suasana politik di Bali mulai panas. Dua pasangan kandidat gubernur/wagub Bali mulai terlibat dalam aksi saling nyindir.
Sebelumnya, Paslon Nomor Urut 2 dari PDI Perjuangan Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta saat berkampanye di GOR Baji Mejajar, Kubutambahan, Buleleng, terlebih dahulu menyindir Paslon Nomor Urut 1 dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (PAS) tentang sopir dan kernet.
Tampaknya sindiran sopir dan kernet itu dialamtkan oleh Cagub Wayan Koster kepada Cawagub KIM Plus Putu Agus Suradnyana alias PAS yang mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng itu.
Nah, kini giliran PAS berkampanye di GOR Beji Mejajar Senin (7/10/2024) siang menanggapi sindiran Koster. PAS yang mantan sahabat karib Koster itu kepada sekitar 1.500 massa pendukung menegaskan bahwa tidak ada istilah sopir dan kernet antara dia dengan De Gadjah.
“Dulu di tempat ini (GOR Beji Mejajar, red) ada yang mengatakan sopir dan kernet. Kalau kami bukan sopir dan kernet tapi kami adalah dwi tunggal yang siap melayani masyarakat Bali. Kalau di sana sebut sopir kernet, mungkin itu mereka,” ucap PAS membalas sindiran Paslon Gubernur/Wagub Nomor Urut 2.
PAS juga menyindir program bantuan Rp 1 miliar untuk per desa yang disampaikan Paslon Gubernur/Wagub Nomor Urut 2. PAS berpendapat bahwa pemberian dana Rp 1 miliar perdesa itu justru tidak mendidik masyarakat. Maka itu, kata PAS, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Bandara Bali Utara lah menjadi solusi.
“Tentu keberadaan Bandara akan berimplikasi terhadap pembangunan di Karangasem dan Bangli, sehingga kesejahteraan masyarakat akan terwujud. Jadi, signifikan. Bukan bantuan dana Rp 1 mliar itu. Itu tidak ada gunanya. Yang penting bagi kita adalah sesuatu yang signifikan yang memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi terhadap perekononian Buleleng,” tandas PAS lagi-lagi mengkritik program lawannya.
Sementara itu De Gadjah dengan gaya khasnya menegaskan bahwa masyarakat sudah pintar-pintar dan jangan membodohi masyarakat dengan janji-janji palsu. Dengan gaya ABG-nya De Gadjah pun bertanya kepada massa, “Mau Bandara apa Bansos?” Langsung secara koor dijawab massa, “Mau Bandara.”
“Mau kesejahteraan atau Bansos,” tanya De Gadjah lagi. “Mau kesejhateraan,” sahut massa secara serentak.
“Itu Bagus, itu luar biasa, itu pintar. Masyarakat sudah pintar-pintar, jangan mau dibohongi, inggih,” tandas De Gadjah.
Writer/Editor: Francelino