SPECIAL PAGE FOR MULIA-PAS: Terus ke Buleleng, De Gadjah Obok-Obok “Kandang Banteng”
Quotation:
Dulu ada yang berjanji, tetapi ada pula yang mengingkari. Dan kami datang bukan janji tapi kami datang untuk mewujudkan Bandara Buleleng,” ucap De Gadjah.
Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Pertarungan dua paket paslon gubernur/wagub Bali untuk meraih simpati dan dukungan kian sengit.
Menariknya, Buleleng yang memiliki pemilih terbesar Bali menjadi arena perebutan simpati oleh kedua paslon gubernur/wagub Bali tersebut.
Selama ini Buleleng dikenal sebagai “kandang” PDI Perjuangan alias basis partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu, namun mengikuti tahapan kampanye Pilgub Bali kali ini, jutrus Paslon Nomor Urut 1 yakni De Gadjah dan PAS yang lebih sering melakukan kampanye di kandang banteng itu.
De Gadjah, Cagub Bali dari KIM Plus malah lebih berani lagi dengan terus-menerus melakukan kampanye di desa-desa yang selama ini dikenal sebagai basis PDI Perjuangan di Buleleng, seperti Desa Bubunan, Desa Selat, Desa Bondalem, Bungkulan dan Desa Kubutambahan.
Bahkan di desa-desa basis PDI Perjuangan itulah De Gadjah dan PAS disambut bak raja. Massa tumpah ruah, dan rela menunggu kehadiran De Gadjah-PAS hingga malam hari, seperti di Bubunan, Selat dan Bungkulan.
Yang teranyar, sedikitnya 1.500 massa menyambut kehadiran De Gadjah dan PAS di Kubutambahan kala menggelar kampanye di GOR Beji Mejajar, Senin (7/10/2024) siang.
Menariknya, justru di kandang PDI Perjuangan, De Gadjah dengan lantang mengkritisi program Paslon Gubernur/Wagub Bali yang diusung PDI Perjuangan, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta. Bukan hanya di Kubutambahan, De Gadjah mengkritik lawannya. Saat di Sambangan tanggal 6 September 2024 lalu kala meresmikan Posko Pemenangan Cagub/Cawagub dan Cabup/Cawabup dari KIM Plus, De Gadjah pun mengkritik sikap Ketua Umum PDI Perjuangan yang menolak Bandara di Buleleng, dengan lantang menyatakan,”Dulu ada yang berjanji, tetapi ada pula yang mengingkari. Dan kami datang bukan janji tapi kami datang untuk mewujudkan Bandara Buleleng.”
Seperti Senin (7/10/2024) di GOR Beji Mejajar Kubutambahan, De Gadjah dan PAS dengan lantang pula meyakinkan masyarakat bahwa bila Bandara dibangun maka masyarakat Buleleng tidak perlu lagi jauh-jauh mencari pekerjaan.
“Mau Bandara apa Bansos?” Langsung secara koor dijawab massa, “Mau Bandara.” “Mau kesejahteraan atau Bansos,” tanya De Gadjah lagi. “Mau kesejhateraan,” sahut massa secara serentak. “Itu Bagus, itu luar biasa, itu pintar. Masyarakat sudah pintar-pintar, jangan mau dibohongi, inggih,” tandas De Gadjah.
Demikian Cawagub Putu Agus Suradnyana alias PAS. PAS yang mantan petinggi PDI Perjuangan Buleleng itu juga secara lantang mengkritik program Rp 1 miliar perdesa yang dikampanyekan rival mereka. “Tentu keberadaan Bandara akan berimplikasi terhadap pembangunan di Karangasem dan Bangli, sehingga kesejahteraan masyarakat akan terwujud. Jadi, signifikan. Bukan bantuan dana Rp 1 mliar itu. Itu tidak ada gunanya. Yang penting bagi kita adalah sesuatu yang signifikan yang memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi terhadap perekononian Buleleng,” tandas PAS lagi-lagi mengkritik program lawannya.
Peluang De Gadjah-PAS merebut simpati masyarakat Buleleng kian terbuka karena pasangan ini lebih banyak melakukan kegiatan kampanye di Buleleng dibandingkan dengan lawannya.
Writer/Editor: Francelino