Debat Paslon Bupati/Wabup Buleleng: Debat Lembek, Publik Kecewa

Quotation:
Kami dari panelis menilai penekanan terhadap beberapa hal terkait strategi pemajuan daerah belum maksimal, mengingat kompleksitas masalah yang melibatkan berbagai sektor seperti pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan sosial. Diharapkan hal ini bisa disampaikan lebih spesifik pada debat berikutnya,” ucap Parma.
Lovina, SINARTIMUR.co.id – Debat Publik Paslon Bupati/Wabup Buleleng yang pertama yang digelar KPU Buleleng Hall Kecak, Banyualit Spa ‘N Resort, Lovina, Buleleng, Rabu (23/10/2024) malam, berlangsung kurang menarik. Kedua Paslon Bupati/Wabup terlihat masih demam panggung dan lembek dalam menyampaikan gagasan dan ide-idenya.
Hasil pemantauan media ini di arena debat menyebutkan bahwa debat perdana ini belum optimal, jauh dari ekspetasi public. Banyak jawaban dari kedua Paslon Bupati/Wabup masih mengambang dan belum terlalu tajam atau spesifik. Jawaban-jawaban dari kedua Paslon Bupati/Wabup masih sangat global.
Ternyata kondisi ini juga disadari KPU Kabupaten Buleleng. KPU Buleleng berjanji akan melakukan evaluasi. Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana mengaku debat perdana telah berlangsung sesuai dengan prosedur dan rencana meski masih ada sejumlah catatan untuk perbaikan pada debat selanjutnya.
“Artinya apa yang kita persiapkan sudah berjalan sesuai dengan rencana dan tentunya seluruh pertanyaan itu sepenuhnya kewenangan panelis. Kami juga akan melakukan evaluasi untuk pelaksanaan debat berikutnya,” ucap Dudhi.
Dudhi juga menyatakan bahwa lvaluasi juga akan dilakukan masing-masing Tim Pemenangan, sehingga dengan evaluasi dan persiapan yang lebih matang, para Paslon Bupati/Wabup Buleleng mampu menggali data lebih dalam untuk bekal debat berikutnya yang dijadwalkan berlangsung Selasa 12 Nopember 2024.
Bagaimana komentar panelis? I Putu Gede Parma, salah satu panelis dari Undiksha Singaraja secara terbuka mengaku bahwa para peserta debat belum secara spesifik memberikan pemaparan berkaitan dengan persoalan yang disampaikan.
“Kami dari panelis menilai penekanan terhadap beberapa hal terkait strategi pemajuan daerah belum maksimal, mengingat kompleksitas masalah yang melibatkan berbagai sektor seperti pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan sosial. Diharapkan hal ini bisa disampaikan lebih spesifik pada debat berikutnya,” tandas Parma.
Rasa kecewa diungkapkan masyarakat Buleleng yang mengikuti debat itu melalui live streaming. Mereka mengaku sangat tidak puas dengan penampilan kedua Paslon Bupati/Wabup Buleleng dalam debat perdana itu. “Jelek sekali, mereka tidak mengusai materi dan tidak menguasai masalah di Buleleng. Masih sangat umum sekali pemaparan mereka,: kritik Carmelinda L Marcal, warga Tamansari, Kelurahan Kampung Baru.
“Bagaimana Pak Sugawa Korry kok bilang mau buat Jaminan Kesehatan Buleleng Sakti? Kan sudah ada BPJS Kesehatan, kok mau buat JKBS, saya kira Pak Sugawa Korry salah kaprah, kurang mendalami aturan tentang jaminan kesehatan nasional,” kritik Ketut Tirta, warga Desa Panji, Kecamatan Sukasada.
“Debatnya kurang menggigit.Saya gerget sekali menonton debat kayak gini. Banyak sela untuk bisa maruk serang lawan tapi kok tidak dimanfaatkan. Akhirnya, debat berubah sekedar menyampaikan visi misi,” sorot Sunarta geram.
Pada debat itu, Paslon Bupati/Wabu Nomor Urut 1I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana, memaparkan visi misi bertajuk ‘Buleleng Sakti Berbudi’. Cabup Sugawa Korry yakin bisa mengembalikan kejayaan Buleleng seperti masa lalu dan berjanji akan membangun Buleleng tanpa korupsi. “Untuk itu kami mengedepankan bahwa pembangunan Buleleng kami dorong dengan trisula investasi,” ungkap Sugawa Korry.
Dalam program trisula investasi ada sejumlah program prioritas yang akan diwujudkan di Kabupaten Buleleng dalam lima tahun kedepan, diantaranya membangun Bandara Bali Utara dan mengembangkan Pelabuhan Celukan Bawang menjadi pelabuhan barang, penumpang serta pariwisata, termasuk mendorong investasi terhadap produk-produk pertanian, perikanan, dan peternakan di Buleleng. Di samping itu, pihaknya juga akan merealisasikan Buleleng sebagai kota pendidikan.
Sementara Paslon Bupati/Wabup Nomor Urut 2 I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna memaparkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang akan direalisasikan dengan delapan misi. “Komitmen kami adalah bagaimana mewujudkan pemerintahan yang mendengar dan melayani karena masyarakat butuh didengar dan dilayani,” papar Cabup Sutjidra.
Writer/Editor: Francelino