Dari Debat Cagub/Cawagub Bali: Salah Sebut Jumlah Turis, De Gadjah “Dibuly” Giri Prasta
Quotation:
Calon Gubernur kosong satu (01) mengatakan bahwa 53 jiwa wisatawan asing ke Bali. Pertanyaan kami adalah mohon penjelasan bapak mengenai jumlah wisatawan mancanegara ke Bali sebanyak 53 juta jiwa orang. Terima kasih,” tanya Giri Prasta.
Denpasar, SINARTIMUR.co.id – KPU Provinsi Bali menggelar Debat Terbuka Pertama Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali pada hari Rabu (30/10/2024) malam. Dua Paslon Gubernur/Wagub Bali bertarung di panggung debat yang disaksikan jutaan mata pendudukan Bali. Kedua Paslon Gubernur/Wagub Bali itu adalah Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana alias PAS yang diusung KIM Plus yang dikomandoi Presiden Prabowo Subianto, dan I Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta yang diusung PDI Perjuangan yang dikendalikan oleh Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5.
Masyarakat Bali benar-benar disuguhkan sebuah atraksi debat yang menarik dan bisa menilai paslon Gubernur/Wagub Bali yang mana yang pantas dan layak memimpin Bali lima tahun ke depan.
Menyimak perdebatan paslon itu, ternyata Cagub Bali Nomor Urut 1, De Gadjah, menjadi bulan-bulanan dari serangan bertubi-tubi dan mahadahsyat yang dilancarkan Cawagub Bali Nomor Urut 2 Nyoman Giri Prasta.
Giri Prasta yang Bupati Badung dua periode itu ternyata sudah sangat matang dan berpengalaman dalam debat tersebut. Giri Prasta mengawali serangan ke De Gadjah dengan mengutip pernyataan De Gadjah dalam forum yang diadakan BTB (Bali Tourism Board) beberapa sebelum debat terbua Cagub/Cawagub Bali. Di forum BTB itu, De Gadjah salah menyebutkan angka jumlah turis mancanegara yang berkunjung ke Bali. De Gadjah di forum itu menyebutkan bahwa turis mancanegara yang berkunjung ke Bali sebesar 53 juta, seharusnya angka jumlah turis mancanegara yang datang ke Bali yang benar adalah 5,3 juta.
“Ketika kami melihat di hearing dengan di TV Bali Tourism Board dan beberapa organisasi yang ada di Bali yang ikut yang telah melaksanakan kegiatan fisikal ini, itu luar biasa bagu sekali. Dari situ kami melihat dan mendengar bahwa Calon Gubernur kosong satu (01) mengatakan bahwa 53 jiwa wisatawan asing ke Bali. Pertanyaan kami adalah mohon penjelasan bapak mengenai jumlah wisatawan mancanegara ke Bali sebanyak 53 juta jiwa orang. Terima kasih,” tanya Giri Prasta.
De Gadjah menjawab, “Terima kasih, saya akui kemarin sempat viral 53 juta bahkan kemarin dipakai meme, selah-olah kita goblok banget. Kita memang belum pengalaman dan jauh dari kesempurnaan, perlu banyak belajar. Tetapi waktu itu kami salah menyebutkan, yang harus kami sebutkan 5,3 juta. Jadi kami kesliputan istilah Balinya. Tetapi sebenarnya wisatawan yang terbaru tahun 2018 6,275 juta itu yang tertinggi selama tahun berjalan, 2020, 2021 itu tidak dihitung karena COVID, tahun 2022 2,100 juta, tahun 2024 1 juta jiwa lebih, dan tahun 2024 3,5 juta lebih. Demikian terima kasih.”
“Target dari Kementerian Pariwisata nasional itu sebenarnya adalah 14 juta. Dan 50 persen dari target 14 juta itu adala 7 juta target di Bali. Dan kami sudah berhitung bahwa dari Januari sampai Agustus itu 4.462.685 orang. Jadi target kami adalah 7 juta itu astungkara tembus 6,8 juta jiwa, itu. Kenapa kami pertanyakan hari ini, kalau memang itu benar wisatawan mancanegara 53 juta berarti PHR Kabupaten Badung melampaui Rp 30 triliun. Karena kami ini sebuah penjelasan, verifikasi bahwa mari kita bersama-sama apa yang kita pikirkan dengan baik, itu yang kita katakana dengan baik; apa yang kita katakana dengan baik, itulah yang lakukan dengan baik. Dan saya melihat pada saat itu membaca data, karena bagi kami memang susah kita berbicara tentang data, tetapi lebih fatal lagi ketika kita bicara tanpa data. Itulah yang harus kita lakukan bagaimana memberikan pendidikan politik yang bagus kepada masyarakat Bali dan sejujurnya bersama-sama kita melangkah membangun Bali menuju Bali yang sejahtera dan bahagia untuk semua,” tandas Giri Prasta menanggapi jawaban De Gadjah.
De Gadjah kembali menanggapi Giri Prasta, “Terima kasih, sudah saya jelaskan tadi, jadi kami salah menyampaikan dan kami mengakui kami salah dan itu kesliputan. Saya rasa orang yang salah tidak perlu dihakim dengan membuai-buai seperti itu dan saya akui kesalahan saya.”
“Dan Bali ini tidak perlu yangnamanya quantity tourism, kita perlu quality tourism. Jadi masyarakat Masyarakat Bali itu butuh kualitas tourism, jadi tidak terlalu banyak turis membuat kemacetan, over tourism, dan membuat polusi dan lain-lain, tapi dengan sedikit turis, Bali bagus, pendapatan banyak ekonomi berjalan. Saya rasa itu yanag perlu untuk Bali,” ucap De Gadjah menanggapi serangan dahsyat dari Giri Prasta.
Writer/Editor: Francelino