Bravo Koster-Giri: “Astungkara Arak Sudah Go International”
Quotation:
Sekarang sudah mulai menurun impor miras-nya. Masa 80 persen impor miras di Indonesia itu ada di Bali, masa nggak dipergunakan, aduh lengeh (bodoh),” tegas Koster.
Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Acara Uji Publik yang digelar Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Rabu (6/11/2024) di Auditorium Kampus Undiksha benar-benar menjadi ajang mempromosikan dan memamerkan keberhasilan Dr Ir I Wayan Koster, MM, saat mimimpin Bali lima tahun lalu.
Koster memanfaatkan momentum itu sebagai panggung kehormatan baginya membius belasan ribu mahasiswa Undiksha Singaraja yang hadir dengan memaparkan satu persatu karya agungnya selama lima tahun menjadi Gubernur Bali.
Salah satu prestasi yang dipaparkan di kesempatan emas itu adalah arak Bali yang sebelumnya dianaktirikan dan diangkat menjadi minum kelas dunia alias go internasional.
Koster mengatakan arak Bali bisa mendunia karena hasil dari kebijakannya yang mendorong produk-produk lokal saat menjadi Gubernur Bali periode sebelumnya.
Kata Koster, arak kini sudah digunakan dan dijual di hotel-hotel Bali. Koster bahkan mengklaim penggunaan arak Bali, sudah bisa mengurangi impor minuman keras (miras) dari luar negeri.
“Sekarang sudah mulai menurun impor miras-nya. Masa 80 persen impor miras di Indonesia itu ada di Bali, masa nggak dipergunakan, aduh lengeh (bodoh),” tegas Koster.
Koster menegaskan, “Ini perlu cara pandang strategi politik untuk memajukan Bali, kaitannya memang potensi di Bali yang berdaya saing.”
Kemudian Koster menceritakan bahwa sebelumnya sebagian besar miras yang dijual di Bali untuk sektor pariwisata berasal dari luar negeri. Kondisi itu sangat disayangkan karena tidak memanfaatkan produk miras asal Bali, yakni arak.
Kondisi itu pula yang mendorong semangat Koster sebagai orang Bali membuat terobosan dengan membuat peraturan gubernur (pergub) terkait penggunaan produk-produk lokal, termasuk penggunaan arak Bali.
“Selama ini, jujur saja kita punya wisatawan 6 juta mancanegara. Minuman beralkoholnya semuanya diimpor dari luar. Sementara yang diproduksi masyarakat Bali nggak boleh. Kan nggak adil ini. Oleh karena itulah saya terobos dengan pergub Bali. Sekarang astungkara arak sudah go internasional, sudah digunakan di hotel-hotel yang ada di Bali,” pungkas Koster.
Writer/Editor: Francelino