Nasional

Tokoh Hindu Dokter Caput Gelar Buka Bersama Umat Muslim di Singaraja

Quotation:
“Kita ingin memberikan pesan janganlah dikotomi perbedaan ini dipermasalahkan, Kita sebenarnya adalah sumbernya satu yaitu Tuhan, kita adalah makluk yang sama ciptaan Tuhan, disinilah letaknya bagaimana kita mengimplementasikan bahwa kita ini adalah keluarga besar,” ucap Dokter Caput.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Buleleng patut menjadi contoh cara bertoleransi antara umat beragama bagi daerah lain termasuk bagi para elite dan tokoh politik nasional di Jakarta.

Tokoh intelektual Hindum Dr dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG, di bulan Ramadhan ini menggelar acara buka bersama (Bukber) dan pemberian santunan bagi anak yatim dan kaum duafa di kediamannya di Jalan Gajahmada Singaraja, Minggu (23/3/2025) petang.

Kalau dicermati, para pejabat pemerintah justru berkeliling ke masjib-masjib dan mushala untuk berbuka puasa bersama dengan masyarat beragama Islam. Tidak seperti Dokter Caput, sapaan Dr dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG. Ia memberika tempat di kediamannya untuk berbuka puasa bersama serta menyediakn tempat khusus di kediaman untuk sholat bagi kaum muslim yang menghadiri acara buka bersama itu.

Acara buka bersama ini digelar Dokter Caput bergandengan tangan dengan Amanah Islam The Power (AITP) yang juga mempercayakan kepada Dokter Caput sebagai penasehatnya.

“Kegiatan hari ini kita bersama Amanah Islam The Power melakukan buka bersama sekaligus berbagi memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum duafa,” jelas Dokter Caput.

Ia menyatakan bahwa buka bersama dan pemberian santunan kepada naka yatim dan kaum duafa merupakan implementasi kita saling peduli sesama. “Dan momen ini kita pakai untuk saling silaturahmi. Bagi saya, konsep Hindu, inilah sebenarnya yang harus kita lakukan bagaimana untuk mencapai yang namanya kebahagiaan dengan konsep Tri Hita Karana,” ucap Dokter Caput.

Dokter Caput menjelaskan bahwa bulan Maret 2025 ini merupakan bulan yang sangat penting karena dua hari raya besar bersamaan jatuh di bulan ini. “Dua hari raya besar, tanggal 29 Maret Hari Raya Nyepi dan tanggal 31 Maret Hari Raya Idulfitri. Bulan Maret ini bulan penuh berkah, disinilah kita mulai menata diri, membersihkan diri. Kalau di Nyepi bagaimana kita melakukan pembersihan buana agung dengan pecaruan alam semesta, dan dengan puasa kita membersihakn diri kita sendiri. Ini merupakan sinergi yang luar biasa. Diri kita bersih, lingkungan kita bersih, otomatis kedekatan kita dengan yang Mahakuasa Tuhan otomatis akan terjalin dengan baik,” papar Dokter Caput.

Menjawab pertanyaan media ini apa pesan yang hendak disampaikan kepada publik ketika buka puasa bersama justru diadakan oleh tokoh intelektual Hindu dan bertempat di rumah tokoh intelektual Hindu tersebut, Dokter Caput menjawab, “Kita ingin memberikan pesan janganlah dikotomi perbedaan ini dipermasalahkan, Kita sebenarnya adalah sumbernya satu yaitu Tuhan, kita adalah makluk yang sama ciptaan Tuhan, disinilah letaknya bagaimana kita mengimplementasikan bahwa kita ini adalah keluarga besar. Tidak ada lagi yang membedakan ini Muslim, ini non-Muslim, ini Hindu, ini non-Hindu, sudah! Cape kita memikirkan masalah perbedaan ini. Ke depan kita harus bersatu untuk mencapai kesejahteraan.”

“Persatuan ini sangat penting, bersatu dan satukanlah diri kita, pikiran kita, batin kita, jiwa dan juga badan kita harus menyatu. Bersatulah dengan lingkungan kita, bersatulah dengan sesama di masyarakat kita, dengan bersatu otomatis kita akan kuat, bersatu mewujudkan harapan kita untuk maju,” tandas Dokter Caput.

Di tempat sama, Ketua AITP Syamsul Bahri menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dokter Caput dan keluarganya yang telah menyelenggarakan acara buka bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum duafa yang berjumlah 60 orang itu.

“Saya Ketua AITP dan seluruj jajaran pengurus AITP mengucapkan banyak terima kasih atas fasilitasi kegiatan santunan anak yatim dan kaum duafa dan buka bersama, dengan keluarga besar Dokter Caput, mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa selalu dan selalu memberikan kemudahan buat Pak Dokter Caput,” ucap Syamsul Bahri seraya menambahkan, “Kami selalu terus bergandengan dengan Pak Dokter Caput dalam kegiatan-kegiatan sosial ini.”

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button