Dokter Caput Serahkan 16 Jilid Ensiklopedia Soekarno kepada Perpusnas
Quotation:
Koleksi langka seperti ini akan dilestarikan oleh Perpusnas, apalagi ini satu-satunya, wajib kita memberikan akses ke masyarakat juga, bukan hanya untuk disimpan,” ucap Mariana Ginting.
Jakarta, SINARTIMUR.co.id – Tindakan heroik nan nasionalis dilakukan seorang tokoh Bali asal Kabupaten Buleleng, tempat kelahiran Ida Ayu Nyoman Rai Srimben – Ibunda Bung Karno, bernama Dr dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG.
Betapa tidak? Tokoh yang akrab disapa Dokter Caput, menginisiasi penulisan Ensiklopedia Soekarno. Bahkan Ensiklopedia Soekarno itu dicetak dalam 16 jilid dengan biaya sendiri oleh Dokter Caput. Padahal banyak pihak yang selalu “menjual” nama besar Bung Karno untuk kepentingan politik, tetapi tidak pernah memikir untuk membukukan kisah perjalanan hidup Bung Karno. Termasuk keluarga Bung Karno (putra-putri dan cucu-cucunya) sendiri.
Sesungguhnya Ensiklopedia Soekarno itu, awalnya akan diserahkan kepada keluarga Bung Karno terutama Megawati Soekarnoputri oleh sang inisiator Dokter Caput beberapa bulan lalu. Sayang, mahakarya putra terbaik Bali asal Buleleng itu tidak direspon dengan baik oleh Megawati Soekarnoputri bersama saudara-saudaranya.
Akhirnya, Dokter Caput pun memutuskan untuk menyerahkan Ensiklopedia Soekarno itu kepada Negara melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) di Salemba Jakarta. Perpusnas menerima penyerahan 16 jilid Ensiklopedia Soekarno dari Dokter Caput.
Penyerahan ini dilakukan langsung oleh Dokter Caput, seorang dokter spesialis kandungan, bersama istrinya yang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Buleleng Putu Dewi Puspitawati di Gedung Layanan Perpusnas, Salemba, Jakarta, Senin (14/10/2024).
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Perpustakaan Perpusnas Mariana Ginting menyampaikan apresiasinya atas penerimaan koleksi ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Dokter Ketut Putra Sedana dan Ibu Putu Dewi Puspitawati atas kontribusi luar biasa ini. Ensiklopedia Soekarno yang lengkap ini akan memperkaya koleksi referensi langka Perpusnas,” ucap Mariana Ginting.
Dia juga menyatakan bahwa Perpusnas berkomitmen untuk mendigitalisasikan koleksi tersebut agar dapat diakses secara daring melalui aplikasi Kastara, platform digital milik Perpusnas. Upaya ini selaras dengan usulan dari Dokter Caput.
Selain itu, Mariana memberitahukan bahwa penyerahan ini sejalan dengan komitmen Perpusnas dalam melaksanakan fungsi deposit berdasarkan UU No. 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. “Koleksi langka seperti ini akan dilestarikan oleh Perpusnas, apalagi ini satu-satunya, wajib kita memberikan akses ke masyarakat juga, bukan hanya untuk disimpan,” sambungnya.
Kumpulan jilid ensiklopedia ini berisi kliping pemberitaan dari tahun 1927 hingga 1970, tahun wafatnya Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Dokter Caput mengungkapkan bahwa dia dengan teliti menghimpun artikel-artikel dari berbagai surat kabar tentang perjalanan hidup Bung Karno. Diceritakan Dokter Caput, mulai mengumpulkan artikel-artikel ini sejak dua tahun lalu, terinspirasi oleh arsip-arsip surat kabar yang ditemukan di rumah temannya dalam kondisi berserakan dan tidak terorganisir.
Dokter Caput berharap ensiklopedia ini dapat diakses secara luas oleh masyarakat, terutama generasi milenial dan Gen-Z sebagai referensi sejarah nasional yang mengandung nilai-nilai penting dari perjuangan proklamator Indonesia.
“Penyerahan ensiklopedia ini adalah wujud sumbangsih saya kepada negara dan generasi penerus. Saya berharap koleksi ini dapat membantu menumbuhkan rasa nasionalisme untuk tidak melupakan sejarah,” pungkas Dokter Caput sembari tersenyum tipis.
Editor: Francelino
Sumber: https://www.perpusnas.go.id/