Pemerintahan

Dinas PUTR Buleleng Minta Masyarakat Ikut Rawat Jalan

Quotation:
“Kalau tidak bagus pekerjaannya, kami tidak terima,” jawab Kadis Adiptha.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Kepala Dinas PUTR Buleleng, Bali, I Putu Adiptha Ekaputra menyatakan, untuk mempertahankan keawetan maupun umur jalan, diperlukan juga bantuan dari masyarakat.

Kata dia, kendati jalan dibuat dengan spesifikasi yang bagus, tetapi perhatian semua pihak juga diperlukan, sehingga jalan dapat bertahan lama.

Kadis Adiptha menegaskan bahwa umur ekonomis jalan antara tujuh sampai sepuluh tahun. Umur ekonomis adalah jangka waktu pemanfaatan jalan secara ekonomis, yang mempertibangkan faktor biaya perawatan, operasional, dan manfaat ekonomi yang diperoleh dari penggunaan jalan.

Dijelaskannya, walaupun ada umurnya, namun jalan juga harus dipelihara. Dalam artian, tiap tahun memang perlu dilakukan pemeliharaan di ruas-ruas jalan. Pemeliharaan pun, sambung dia, tidak hanya di badan jalan saja, namun juga pada sempadan jalan dan drainasenya.

”Sampah yang tersumbat ketika ada hujan, membuat air menggenang ke badan jalan. Nah ini juga membuat jalan cepat rusak, karena jalan jangan sampai terendam banjir. Jadi peran masyarakat juga diperlukan untuk menjaga jalan,” jelas Kadis Adiptha, Kamis (24/4/2025).

Kadis Adiptha memaparkan bahwa semua paket proyek jalan yang ada di Buleleng memang diawasi. Pengawasan pun dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kejaksaan, dan polisi. Bahkan ada juga tim pengawas dari internal Dinas PUTR Buleleng serta konsultan supervisi.

Katanya lagi, setiap pengerjaan diperiksa kualitasnya sampai campuran aspal yang akan dikirim juga diverifikasi. Jadi semua tahapan yang ada, memang dilalui.

“Setelah dilakukan uji core drill dan lainnya, dilakukan pemeriksaan oleh BPK. Apabila ada temuan, maka wajib dikembalikan,” ucapnya seraya menambahkan, “Tetapi proses pengerjaan harus tetap memenuhi spesifikasi kerja.”

Dia mencontohkan, ada uji lab terhadap campuran aspal, uji ketebalan, hingga test commissioning. Kadis Adiptha menjelaskan bahwa pengujian ini dilakukan, sebagai salah satu filter, untuk pelunasan proyek dari pemerintah ke pihak ketiga.

”Jadi ada pengawasan secara internal juga dari supervisi. Dengan kualitas, pasti jaga proyek sesuai standar,” tegas dia.

Kalau pekerjaannya tidak bagus? “Kalau tidak bagus pekerjaannya, kami tidak terima,” jawab Kadis Adiptha.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button