Politik

Bravo Koster-Giri: Hanya Koster-Giri Usung Warna Sakral Tridatu untuk Krama Bali

Quotation:

Kita perkuat warna Tridatu untuk krama Bali yang kita cintai bersama. Selain itu, warna lain tak ada di Bali,” tambah Giri Prasta.

Amlapura, SINARTIMUR.co.id – Masyarakat Bali yang paham budaya Bali maka mereka pasti memilih Paslon Gubernur/Wagub Bali Nomor Urut 2 yang diusung PDI Perjuangan dan partai koalisinya, DR Ir I Wayan Koster, MM, dan I Nyoman Giri Prasta, S.Sos, sebagai Gubernur dan Wagub Bali lima tahun ke depan.

Betapa tidak? Hanya Paslon Gubernur/Wagub Nomor Urut 2 Koster-Giri yang mengusung Warna Sakral Tridatu di Bali. Masyarakar Bali wajib tahu, lantaran warna Tridatu selalu menjadi identik Koster-Giri dalam setiap agenda kampanye terbuka dan pertemuan dengan masyarakat Bali. Hal tersebut tak terlihat dari karakter Paslon Gubernur/Wagub Bali lainnya.

Hasil pemantauan media ini selama mengikuti kampanye Koster-Giri, kedua tokoh idola masyarakat Bali ini pasti sering berkoordinasi soal penggunaan busana adat Bali. Biasanya, Koster akan mengenakan busana adat Bali dominasi warna putih mulai dari kamen, saput dan udeng. Sedangkan Giri Prasta identik dengan busana adat Bali berwarna hitam.

Jika kampanye bersamaan dengan Paslon Bupati dan wakil Bupati yang diusung PDI Perjuangan, para Paslon Bupati kerap menggunakan busana adat serba merah. Saat berdiri diatas panggung, diatur dengan urutan warna sakral Tridatu yaitu dimulai dari merah, putih dan hitam.

Koster-Giri juga menaati kesakralan ini. Biasanya Koster akan berdiri atau duduk di tengah, diapit Giri disebelah kiri dan paslon bupati dan wakil bupati di sisi kanan. “Warna yang paling sakral di Bali adalah warna Tridatu. Merah, putih, hitam,” kata Calon Wakil Gubernur Bali nomor 2 Giri Prasta, ketika kampanye terbuka di Karangasem beberapa waktu lalu.

Hal ini tak sekedar omon-omon. Terlihat saat kampanye di Karangasem, beberapa waktu lalu. Paslon Bupati Karangasem Nomor Urut 2 Gede Dana dan Nengah Swadi menggunakan busana serba merah, mengapit Koster yang mengenakan putih dan Giri mengenakan busana serba hitam. “Di sini Pak Gede Dana merah, Pak Gubernur (Koster) Putih dan Pak Giri hitam,” kata Giri Prasta.

“Kita perkuat warna Tridatu untuk krama Bali yang kita cintai bersama. Selain itu, warna lain tak ada di Bali,” tambah Giri Prasta.

Dikutip dari berbagai sumber, warna Tridatu memiliki makna sebagai lambang manifestasi kesucian Tuhan dalam bentuk Trimurti, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Merah melambangkan Dewa Brahma, sebagai pencipta, Putih melambangkan Dewa Siwa, sebagai pelebur Hitam melambangkan Dewa Wisnu, sebagai pemelihara.

Tridatu juga melambangkan Tri Kona, yaitu tiga perjalanan hidup manusia, yaitu lahir, hidup, dan mati. “Dengan memakai gelang Tridatu, diharapkan manusia selalu mengingat Tuhan sebagai pencipta, pemelihara, dan pelebur,” pungkas Giri Prasta yang dikenal dengan julukan “Bupati Bares” itu.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button