Agama

Banjar Adat Banjar Bali Gelar Metatah Massal untuk 90 Peserta

Quotation:
“Ini sejalan dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yakni mengedepankan menjaga agama, adat, dan budaya agar tetap lestari serta masyarakat Buleleng dapat sejahtera sekala dan niskala,” ucap Wabup Supriatna.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Banjar Adat Banjar Bali bekerjasama dengan Yayasan Merak Kendi Bali Griya Agung Denbukit Manuaba menggelar metatah massal, Minggu 6 April 2025, di Balai Masyarakat setempat.

Acara metatah kali ini melibatkan 90 peserta yang dipuput oleh Ida Pandita Mpu Nabe Wibawa Acarya Daksa Manuaba dari Griya Agung Denbukit Manuaba.

Kegiatan metatah massal itu tidak saja melibatkan krama di Banjar Adat Banjar Bali, namun juga sejumlah krama yang berada di Desa Adat Buleleng. Biayanya sangat murah, masing-masing peserta metatah massal itu hanya dikenakan biaya Rp. 50 ribu dan membawa satu buah banten peras pejati serta tirta dari masing-masing merajan.

Ketua Yayasan Merak Kendi Bali, Nengah Sudiarta bersama Kelian Banjar Adat Banjar Bali, Jro Ketut Somayasa mengatakan, kegiatan yang dilakukan sebagai wujud kegiatan sosial keagamaan dari yayasan juga sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat dari sisia Griya Agung Denbukit Manuaba. “Dukungan penuh langsung dari Gria Agung Den Bukit Manuaba dalam kegiatan yang kita laksanakan,” ujar Sudiarta.

Hal senada diungkapkan Kelian Banjar Adat Somayasa, dimana dalam kegiatan metatah massal itu tidak saja melibatkan krama di Kelurahan Banjar Bali, namun juga krama lain di Kota Singaraja. “Sudah kami sosialisasikan, peserta dari Banjar Bali hanya 70 persen saja dan melalui Desa Adat kami mengajak krama lainnya di Desa Adat Buleleng,” sebutnya.

Metatah massal yang dilakukan di Banjar Bali itu mendapat perhatian Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, dimana Pemkab Buleleng sangat mendukung kegiatan yang dilakukan.

“Saat ini pemerintah baru berencana menggelar acara ngaben massal. Namun seiring waktu dan peningkatan pendapatan daerah, maka pemerintah tentu dapat mendukung pelaksanaan yadnya lainnya. Ini sejalan dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yakni mengedepankan menjaga agama, adat, dan budaya agar tetap lestari serta masyarakat Buleleng dapat sejahtera sekala dan niskala,” sebut Wabup Supriatna.

Untuk diketahui, metatah yang juga dikenal sebagai mepandes atau mesangih adalah upacara potong gigi yang merupakan bagian penting dari tradisi Hindu di Bali untuk menandai seseorang telah memasuki masa dewasa dan mampu mengendalikan hawa nafsu.

Metatah yang dilakukan secara bersama-sama atau massal tentunya dapat membantu meringankan beban masyarakat untuk bisa menjalankan kewajiban yadnya sebagai umat hindu di Bali.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button