Pendidikan

#3 Urai Gurita Masalah Pendidikan di Buleleng: LSM Desak Bupati Kembalikan Guru-Guru di Kantor Disdikpora ke Sekolah

Quotation:
“Kami dari LSM mendesak Bupati dan Wakil Bupati Buleleng untuk segera mengembalikan para guru yang saat ini ditarik ke Disdikpora dan dikaryakan di Disdikpora Buleleng, untuk dikembalikan ke sekolah asal. Apalagi sekolah-sekolah di luar kota masih kekurangan guru,” desak Anton.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – BERBAGAI ISU NEGATIF di lingkup pendidikan Buleleng juga mendapat reaksi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Buleleng. Reaksi keras terhadap berbagai persoalan di dunia pendidikan di Bumi Panji Sakti itu, datang dari LSM Gema Nusantara (GENUS).

Ketua Badan Eksekutif LSM GENUS Antonius Sanjaya Kiabeni geleng-geleng kepala begitu mengetahui berbagai isu kurang sedap di kalangan dunia pendidikan Buleleng. Termasuk isu 400 siswa SMP di Kabupaten Buleleng yang belum lancar dan/atau belum bisa baca tulis, serta sejumlah guru yang ditarik ke Disdikpora sementara sejumlah sekolah di luar Kota Singaraja masih sangat kekurangan guru.

Anton – sapaan akrab Antonius Sanjaya Kiabeni – mendesak Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra, Sp.OG dan Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna, SH, untuk segera menyikapi berbabagai persoalan pendidikan di Buleleng. Anton mendesak para guru yang dikaryakan di Disdikpora untuk segera dikembalikan ke sekolah sebagai tenaga pendidik atau guru.

“Kita sangat miris dengan kondisi pendidikan di Buleleng saat ini. Singaraja sebagai Kota Pendidikan dan para siswa di Buleleng mengukir berbagai prestasi akademis dan non-akademis di tingkay nasional bahkan internasional, tetapi dibalik prestasi-prestasi itu masih ada 400 siswa SMP yang belum bisa baca tulis. Ini sangat memalukan dunia pendidikan Buleleng,” ungkap Anton, Rabu (21/5/2025) siang.

“Kami dari LSM mendesak Bupati dan Wakil Bupati Buleleng untuk segera mengembalikan para guru yang saat ini ditarik ke Disdikpora dan dikaryakan di Disdikpora Buleleng, untuk dikembalikan ke sekolah asal. Apalagi sekolah-sekolah di luar kota masih kekurangan guru,” desak Anton. “Kami sependapat dengan Ketua Dewan Pendidikan Buleleng bahwa guru tetap jadi guru, jangan ditarik-tarik ke Disdikpora,” sambungnya lagi.

LSM GENUS mengingatkan Bupati dan Wabup Buleleng jangan sampai kepentingan individu merusak seratus hari pertama kepemimpinan Bupati dan Wabup Buleleng. “Bupati dan Wakil Bupati harus tegas, mumpun masih baru harus menunjukkan taringnya sebagai pemimpin, jangan sampai karena kedekataan-kedekatan tertentu membiarkan sistem pendidikan rusak dan program seratus hari pertama Bupati dan Wabup ikut rusak,” tegas Anton.

Anton juga meminta Plt Kadisdikpora Buleleng Putu Ariadi Pribadi untuk serius menangani persoalan di dunia pendidikan Buleleng termasuk penataan para staf di Disdikpora Buleleng. Bukan hanya itu, Anton meminta agar Plt Kadisdikpora Ariadi Pribadi jangan menutupi masalah-masalah krusial di Kantor Disdikpora dan jangan membuat laporan ABS ke Bupati dan Wabup Buleleng.

“Kami dari LSM GENUS minta Plt Kadisdik Buleleng untuk jangan menutup persoalan-persoalan hitam di kantornya. Plt Kadisdikpora harus berani bertindak tegas terhadap anak buahnya yang melanggar aturan maupun etika. Anda memimpin dinas yang mengurus pendidikan, jangan memelihara hal-hal yang bertentangan dengan moral dan etika di kantor anda. Kalau ada staf yang sudah tidak bisa dibina segera lapor kepada Bupati untuk dicopot,” desak Anton.

Anton juga meminta para pejabat baik eksekutif maupun legislatif agar tidak main titip guru di Disdikpora yang justru menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan staf Disdikpora. “Saya minta semua pihak baik Bupati, Wabup, Sekda, para asisten, para kadis, anggota dewan atau tokoh-tokoh di luar pemerintahan agar jangan merusak dunia pendidikan dengan meminta agar guru dipindahkan ke Disdikpora. Biarkan guru tetap jadi guru, jangan ditarik ke dunia lain. Guru punya tanggung jawab besar terhadap anak didik. Biarkan guru tetap di sekolah agar bisa mengatasi siswa-siswi yang belum bisa baca tulis,” tandas Anton seraya meminta para pejabat yang disebutkan tersebut memberi contoh taat pada sistem yang sudah ada.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button