Pendidikan

Pendidikan: Sudarmini Ngaku Siap Ditugaskan Dimana Saja

Quotation:
“Persoalan mutasi itu kewenangan dan kebijakan pimpinan, dan kami sebagai ASN selalu siap menerima tugas dimanapun sesuai perintah pimpinan,” ucap Komang Sudarmini.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Setelah data yang dipublish Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng yang menyebutkan bahwa 400 siswa SMP belum bisa baca tulis, membuat sejumlah kalangan tercenggang.

Karena salah satu faktor penyebab belum bisa baca tulis itu adalah kekurangan guru terutama di luar Kota Singaraja. Adalah Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng Dr Made Sedana dan Ketua Badan Eksekutif LSM Gema Nusantara (LSM GENUS) yang mengkritik keras kebijakan Pemkab Buleleng menarik guru ke Disdikpora Buleleng.

Salah satu figur guru yang turut menjadi sorotan adalah Komang Sudarmini, S.Pd, M.Pd, yang kini menjabat sebagai Kasi Kesejahteran, Pengharadaan, Perlindungan dan Pengembangan SDM GTK (Kesharlindung).

Sudarmini menjadi sorotan karena yang pindah ke Disdikpora kala guru matapelajaran Matematika dan IPA di SMPN 2 Sawan di Bungkulan, tempat yang bertugas sebelumnya, sedang mengalami kekurangan guru kedua matapelajaran tersebut.

Seperti yang disampaikan Gede Eddy Hartawan, S.Pd, Wakil Kepala SMPN 2 Sawan Bidang Kurikulum saat ditemui media ini Senin (19/5/2025) siang di SMPN 2 Sawan di Bungkulan, di SMPN 2 Sawan di tahun akademik 2024/2025 ini memiliki 25 Rombel. Walaupun secara umum rasio jumlah guru murid kategori ideal namun di mata pelajaran tertentu jutru kekurangan guru.

Gede Eddy mengakui bahwa ada kekurangan guru di matapelajaran MIPA. “Untuk Matematika guru PNS cuma 1 dan guru honorer 3. Bahkan guru PNS akan pensiun tanggal 1 Juni 2025 nanti. Yang honorer, 2 orang sudah ikut tes PPPK sedangkan satu lagi belum ikut tes PPPK karena masa pengabdiannya belum cukup,” tutur Gede Eddy.

Sementara guru matapelajaran IPA masih lebih banyak sedikit tetapi semua guru IPA status PPPK, sebanyak 4 orang.

Yang menarik, SMPN 2 Sawan tidak hanya menghadapi masalah kekurangan guru di matapelajaran tertentu, tetapi juga terdapat sekitar 11 siswanya juga masuk 400 siswa SMP temuan Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng. 400 siswa SMP itu menutur temuan Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng yang belum bisa membaca dan menulis.

Bagaimana komentar Komang Sudarmini? Saat dikonfirmasi media ini Senin (26/5/2025) melalu akun WhatsApp (WA) Kasi Kesharlindung Disdikpora berparas ayu itu hanya menjawab singkat. “Persoalan mutasi itu kewenangan dan kebijakan pimpinan, dan kami sebagai ASN selalu siap menerima tugas dimanapun sesuai perintah pimpinan,” jawab Sudarmini.

Sudarmini juga sempat menyientil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng, Dr Made Sedana. “Setahu saya Ketua Dewan Pendidikan dulunya juga seorang guru yang ditarik ke jabatan struktural di Disdikpora, itu juga karena kebijakan pimpinan,” ucap Sudarmini menyentil Ketua Dewan Pendidikan Buleleng.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button