Nasional

Diberi Lahan oleh Kemenkeu, Undiksha Bangun RS di Lovina

Minta Sponsor Dana ke PT Pertamina

Quotation:

Undiksha telah mendapat fasilitas lahan seluas 40 are dari Kementerian Keuangan. Untuk membangun RS itu minimal 1 ha, namun yang kami dapat hibah dari Kementeria Keuangan 40 are,” ucap Prof Artanayasa.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Kendati sudah memiliki Fakultas Kedokteran, namun Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja belum memiliki Rumah Sakti (RS) sendiri. Oleh karena itu pimpinan Undiksha terus bergerilya mencari dukungan baik berupa lahan untuk dijadikan lokasi pembangunan RS, maupun mencari sponsor dana untuk membangun RS tersebut.

Ternyata kegigihan pimpinan Undiksha membuahkan hasil. Walau Pemkab Buleleng tidak mau menghibahkan lahan yang milik Pemkab Buleleng seperti Gedung Kesenian I Gde Manik yang sau areal dengan kampus Undiksha, namun Kementerian Keuangan RI tidak sepelit Pemkab Buleleng, dan menghibahkan lahannya seluas 40 are yang berlokasi di Lovina kepada Undiksha yang akan dibangun RS Undiksha.

“Undiksha telah mendapat fasilitas lahan seluas 40 are dari Kementerian Keuangan. Untuk membangun RS itu minimal 1 ha, namun yang kami dapat hibah dari Kementeria Keuangan 40 are, maka itu nanti kami bangun sekitar 4 lantai sehingga bisa mendekati 1 ha,” ungkap Wakil Rektor Bidang Perencanaan Keuangan dan Umum, Prof DR I Wayan Artanayasa, S.pd, M.Pd, kepada wartawan dalam acara silaturahmi di Gedung Rektorat Undiksha Singaraja, Jumat (20/9/2024) pagi.

“Tadinya kami akan bangun di Jalan Bisma. Tapi dianggap kurang representatif, karena terlalu ke dalam,” sambungnya lagi.

Diungkapkan Prof Artanayasa, setelah pihaknya mendapat hibah lahan, kendala berikutnya adalah anggaran untuk mebangun RS tersebut. Ini lantaran kondisi anggaran kampus tidak memungkinkan, maka itu mereka berupaya mencari sponsor untuk mendirikan rumah sakit tersebut.

Diakuinya, Undiksha sedang mengajukan proposal kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertamina (Persero). Nilai proposalnya mencapai Rp 86 miliar. “Kami mengajukan proposal ke Pertamina. Karena fasilitas ini sangat penting untuk pengembangan pendidikan di Fakultas Kedokteran,” jelas Prof Artanayasa.

“Kami ajukan untuk pembangunan, pengadaan alat kesehatan, termasuk sarana dan prasarana. Karena, kalau hanya mengandalkan pendanaan Undiksha, itu tidak bisa terwujud,” pungkas Prof Artanayasa.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button