Debat Pilkada Buleleng 2024: Debat Ketiga Paslon Buleleng “Beleng-Beleng”
Quotation:
Kami optimis karena apa yang kami sampaikan riil adanya. Kalau memang masyarakat cerdas sekarang, tidak akan menerima kata-kata yang serba semu. Saya yakin itu,” tandas Arya Bodo.
Lovina, SINARTIMUR.co.id – KPU Buleleng Rabu (20/11/2024) malam kembali menggelar debat terbuka Paslon Bupati/Wabup Buleleng Tahun 2024. Debat ini merupakan debat pamungkas yakni Debat Terbuka Ketiga Paslon Bupati/Wabup Buleleng Tahun 2024.
Sayang, Debat Terbuka Ketiga yang ditunggu-tunggu publik Buleleng bakal terjadi perdebatan sengit nan seru, ternyata berjalan datar dan membosankan. Jadi, Debat Terbuka Ketiga Paslon Bupati/Wabup Buleleng Tahun 2024 “beleng-beleng” (meminjam istilah Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D, dalam bahasa Bugis).
Sebagaimana biasa, sesi pertama kedua paslon diberi kesempatan untuk memaparkan visi-misi dan programnya. Kemudian dilanjutkan sesi pendalaman visi-misi dan sesi tanya-jawab antarpaslon. Kedua paslon sama-sama masih kurang paham debat. Sebagai contoh, menanggapi jawaban lawan, bukannya menanggapi yang seharusnya lebih fokus pada menyanggah program ataiu konsep pembangunan yang disampaikan lawannya, akan tetapi malah ikut memaparkan programnya.
Kendati tema Debat Terbuka Ketiga ini adalah “Implementasi Otonomi Daerah di Kabupaten Buleleng” dengan beberapa subtema, namun materi yang disampaikan kedua paslon masih itu-itu saja.
Paslon Nomor Urut 1 Dr Nyoman Sugawa Korry, SE, MM, Ak, CA, dan Dr Gede Suardana, S.Pd, M.Si, yang mengusung slogan “Wujudkan Buleleng Sakti Berbudi Menuju Indonesia Maju” dengan tagline “ Membangun dan Melayani Masyarakat Buleleng Tanpa Korupsi”, pintar mengemas bahasa dan kata-kata dengan indah namun program yang disampaikan masih berupa angan-angan penuh janji. Seperti lazimnya, Paslon Nomor Urut 1 menjanjikan pendidikan dan kesehatan gratis, menaikkan gaji perbekel menjadi Rp 10 juta perbulan dan memberikan insentif kepada guru sebesar Rp 2 juta perbulan. Dan Bandara masih menjadi “jualan politik” utama mereka.
Sementara Paslon Nomor Urut 2 dr Nyoman Sutjidra, Sp.OG, dan Gede Supriatna, SH, yang mengusung slogan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dengan tagline “Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Dalam Bali Era Baru di Kabupaten Buleleng”, memaparkan sejumlah kegiatan riil yang selama ini sudah dibangun di Buleleng, namun karya nyata itu tidak bisa dikemas dengan bahasa dan kata-kata yang baik sehingga terkesan monoton dan kaku.
Dalam pemaparan visi-misinya, Paslon Nomor Urut 2 menyebutkan bahwa melalui otonomi daerah, diharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, mampu melaksanakan pemerintahan daerah yang otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat, yaitu melalui penyelenggaraan otonomo daerah yang meliputi desentralisasi, dekosentralisasi dan tugas pembantuan.
“Perencanaan pembangunan Kabupaten Buleleng diwujudkan melalui terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, ruang , waktu, fungsi maupun pusat dan daerah,” ucap Sugawa Korry dalam visi-misinya.
Sedangkan Paslon Nomor Urut 2 dalam menyampaikan visi-misinya menyatakan, “Sebagai perwujudan visi dan misi kami, Pasangan Sutjidra Supriatna berkomitmen untuk mewujudkan Buleleng yang maju, berdaya saing dna berkelanjutkan.”
Dikatakan Paslon Nomor Urut 2, memaparkan beberapa program nyata seperti di bidang kesehatan, pembangunan Rumah Sakit Pratama/Tipe D di Kecamatan Tejakula dan Kecamatan Gerokgak. Revitalisasi layananan ambukans BES (Buleleng Emergency Service). “Peningkatan status RSUD Buleleng menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional/Nasional,” urai Sutjidra dalam pemaparan visi-misinya.
Sama-Sama Optimis
Bagaimana pendapat para ketua Tim Pemenangan kedua Paslon pasca debat pertama, kedua, dan ketiga, maupun pelaksanaan kampanye? Ditanya media usai Debat Terbuka Ketiga di Banyualit Spa & Resor Lovina, Rabu (20/11/2024) malam, Ketua Tim Pemenangan kedua paslon Bupati/Wabup Buleleng sama-sama optimis memenangkan Pilkada Buleleng 27 November 2024 nanti.
“Optimis. Posisi menang kayaknya. Menang dengan 60 persen” ujar IGK Krisna Budi, Ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 1 Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana.
Menurut Krisna Budi, dirinya yakin jagoan KIM Plus menang karena dalam debat paslonnya sangat menguasai masalah. “Mudah-mudahan dengan penguasaan masalah calon pemimpin ini bisa merubah keadaan di Buleleng. Masyarakat kan sudah cerdas siapa yang akan dipilih,” jelasnya.
Krisna Budi yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini mengatakan, paslon Sugawa-Suardana trennya terus naik. Antusiasme masyarakat yang datang saat Sugawa-Suardana kampanye tinggi. “Yang kita prediksi 500, ternyata yang datang sampai 1.000 orang. Ini kan luar biasa. Masyarakat ingin perubahan,” katanya.
Apalagi, kata Krisna Budi, saat digelar Jalan Sehat Bahagia dan Konser Dewa 19. Menurutnya, saat Pilpres 2024 lalu, masyarakat yang tidak segencar seperti sekarang pasangan Prabowo dan Gibran memperoleh 54 persen suara. “Kalau sekarang saya prediksi 60 persen,” paparnya.
“Optimis memenangkan 27 November dengan 70 persen,” kata Ketut Ngurah Arya, Ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2 Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna.
Ketut Ngurah Arya yang kini menjabat Ketua DPRD Buleleng dengan akrab disapa Arya Bodo itu mengaku dia optimis memenangkan Pilkada Buleleng 2024 karena paslon dan tim pemenangan tidak bermain dengan kata-kata. Tidak hanya beretorika, dan tidak membohongi masyarakat. “Kami optimis karena apa yang kami sampaikan riil adanya. Kalau memang masyarakat cerdas sekarang, tidak akan menerima kata-kata yang serba semu. Saya yakin itu,” tandas Arya Bodo.
Arya Bodo berjanji akan segera bergerak kembali untuk meyakinkan masyarakat bahwa apa yang disampaikan Paslon Sutjidra-Supriatna adalah nyata. Sebab, pihaknya di DPRD Buleleng juga yang mengeksekusi anggaran dan tahu tentang Buleleng. Tentang guru, misalnya, kata dia, sudah ada aturan tentang gajinya. Juga tentang perbekel sudah ada aturan tentang penghasilannya.
Writer/Editor: Francelino