Quotation:
”Pura Tamansari melepas liarkan tukik ini, karena kebetulan ditemukan di sekitar pura. Tidak ada kaitan dengan hari raya apapun,” ujar Kelian Pura Tamansari, Ketut Windu Saputra.
Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Apresiasi dan pujian patut diberikan kepada masyarakat Lingkungan Tamansari, Kelurahan Kampung Baru, Singaraja, Buleleng, Bali.
Betapa tidak? Sebanyak 42 tukik jenis lekang (Lepidochelys Olivacea), yang ditemukan menetas di kawasan itu akhirnya dilepasliarkan di Pantai Tamansari, Kelurahan Kampung Baru, Singaraja Buleleng, Minggu (29/6) pagi. Selain sebagai upaya menjaga kelestarian alam, sekaligus menyelamatkan tukik yang ditemukan menetas di areal tersebut.
Pelepasliaran tukik ini diinisiasi oleh prajuru (pengurus) Pura Tamansari, yang disaksikan oleh Balai KSDA Bali, Sat Polairud Polres Buleleng, Kantor Lurah Kampung Baru, juga masyarakat sekitar. Puluhan anak penyu itu sebelumnya sudah dipindahkan ke dalam tiga ember besar.
”Pura Tamansari melepas liarkan tukik ini, karena kebetulan ditemukan di sekitar pura. Tidak ada kaitan dengan hari raya apapun,” ujar Kelian Pura Tamansari, Ketut Windu Saputra kepada wartawan usai acara pelepasan tukik.
Dia menceriykan bahwa tukik-tukik itu ditemukan oleh salah seorang warga, pada Sabtu (28/6/2025) sekitar pukul 05.30 Wita di timur Pura Tamansari. Saat ditemukan, puluhan tukik itu sudah menetas dan bergerak keluar dari dalam pasir. Sehingga langsung dievakuasi ke dalam ember berisi air laut. Lalu dilaporkan ke prajuru Pura Taman Sari sekaligus diamankan di sana.
Maka dari itu, lanjut dia, sebagai bentuk implementasi Tri Hita Karana, pihak pura melakukan pelepasliaran juga edukasi ke krama (warga) bahwa penyu bukan makanan, tetapi hewan penjaga kelestarian alam.
”Mudah-mudahan kalau kedepan, ada penemuan telur maupun tukiknya, sehingga krama paham kalau yang seperti itu harus dikembalikan ke habitatnya. Jangan dibawa pulang atau malah dimakan,” ucap Kelian Windu.
Writer/Editor: Francelino
