Kesehatan

Delapan Warga Terjangkit DBD, Dokter Caput Foging di Desa Tukadmungga

Quotation:
“Berbuat baik itu adalah kewajiban, kita lihat kondisi masyarakat dengan situasi cuaca seperti ini sudah jelas, dan kita memiliki relawan Loyalis Dokter Caput (LDC) yang bergerak di Demam Berdarah kita turun dengan pihak desa-desa yang memang memerlukan kita,” ucap Dokter Caput.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Penyakit musiman Deman Berdarah Dengue (DBD) kembali menyerang warga Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali. Sedikitnya 8 warga Desa Tukadmunggua terjangkit penyakit DBD.

Mendapat laporan dari Pemdes Tukadmungga sial terjangkitnya 8 warga, Do dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG, bersama relawannya langsung turun ke Tukadmungga, Minggu (23/3/2025) pagi. Pria yang akrab disapa Dokter Caput itu langsung melakukan pengasapan atau foging di salah satu desa penyangga kawasan wisata Lovina itu.

Dokter Caput menjelaskan bahwa kehadiran dirinya bersama tim relawannya turun melakukan foging di Desa Tukadmungga atas permohonan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Tukadmungga. Ini lantara di desa itu sebanyak 8 warga telah terjangkit DBD. “Kita langsung turun untuk fogging, sesuai dengan permintaan dan permohonan masyarakat. Dimana kondisi saat ini, kita tahu bersama bahwa dalam cuaca ekstrem ini sudah jelas terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah khususnya di Buleleng ini.. Ini adalah salah satu kegiatan kita untuk untuk mengantisipasi dari meluasnya penyebaran Demam Berdarah di wilayah setempat,” jelas Dokter Caput.

“Kita terus turun, sekaligus mengingatkan kepada masyarakat bahwa yang terpenting dalam penanganan Demam Berdarah adalah menjaga kesehatan lingkungan dengan merawat, menjaga, memelihara, sudah pasti penyakit-penyakit seperti ini akan diminimalisir,” tandas Dokter Caput yang juga pengamat sosial-politik ini.

Dokter Caput yang juga akademisi ini menyatakan, “ Dengan kegiatan foging ini, kami berharap penyebaran penyakit dapat dihentikan.”

Anda sekarang bukan siapa-siapa (bukan lagi pengurus partai), tetapi masih aktif memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti foging ini? “Namanya kita punya sebuah prinsip bahwa berbuat baik itu adalah kewajiban, kita lihat kondisi masyarakat dengan situasi cuaca seperti ini sudah jelas, dan kita memiliki relawan Loyalis Dokter Caput (LDC) yang bergerak di Demam Berdarah kita turun dengan pihak desa-desa yang memang memerlukan kita,” jawab Dokter Caput.

Kata dia, selama ini Dokter Caput bersama Relawan LDC terus turun ke desa-desa yang memerlukan bantuan seperti foging. “Melihat kondisi cuaca yang mendukung penyebaran penyakit, bersama dengan relawan LDC, kita turun di beberapa wilayah lain seperti di Singaraja seperti di Jagararaga, di Sukasada seperti Bantangbantua, di Sanbangan dan di Panji. Karena kenyataannya terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah,” papar Dokter Caput lagi

“Kasus-kasus yang ada, kita litah tahun 2022, 2023, 2024 dan sekarang awal 2025, peningkat kasus DBD luar biasa. Seperti data pada tahun 2023 di Buleleng ada 800-an kasus penyakit Demam Berdarah, dan pada tahun 2024 peningkatannya luar biasa 1.800-an kasus penyakit Demam Berdarah. Dan di awal 2025 ini sudah ada 120 kasus penderita penyakit Demam Berdarah, dan sampai saat ini terus terjadi peningkatan. Inilah yang harus kita gerahkan bersama masyarakat, gotong royong harus dikuatkan, dibangkitkan,” urai Dokter Caput.

Dia menegaskan bahwa masalah kesehatan bukan saja tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat. Sehingga dia bersama Relawan LDC ikut terpanggil membantu masyarakat yang terjangkit DBD melalui foging.

“Dan kegiatan kita ini jelas, masalah kesehatan dan masalah kesehatan bukan hanya dari pemerintah saja. Ini salah peran serta masyarakat (dalampenangulangan penyakit DBF), salah satunya kita untuk ikut peduli terhadap kesehatan masyarakat khususnya Demam Berah ini,” ungkkap Dokter Capu.

Sementara itu, Perbekel Desa Tukadmungga, Kadek Surya Darmawan, mengucapkan terima kasih kepada Dokter Caput dan Relawan LDC atas respon cepat terhadap kasys penyakit DBD yang ada di wilayahnya.

Dia menceritakan bahwa setelah mengetahui warga terjangkit DBD, ia langsung bergerak mencari bantuan, dan bersurat ke Dokter Caput meminta foging. Dan permintaan itu pun langsung direspon oleh Dokter Caput dan menurunkan Tim relawan LDC melakukan foging di desanya.

“Kami telah bersurat kepada Dr. Caput dan beliau bersedia berpartisipasi bersama desa serta Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Buleleng 2. Meskipun fogging bukan solusi utama, yang terpenting adalah menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan agar penyakit ini tidak meluas,” ujar Perbekel Surya Darmawan.

Ia juga mengungkapkan bahwa sejauh ini sudah ada delapan warga yang terinfeksi DBD di Desa Tukadmungga. Oleh karena itu, fogging menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. “Kami berharap dengan kerjasama dan gotong-royong, kita dapat mengatasi masalah ini dan mengurangi jumlah penderita DB,” pungkas Perbekel Surya Darmawan.

Writer/Editor: Francelino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button