Nasional

Gubernur Koster Ancam Bubarkan Ormas Nakal di Bali

Quotation:
“Kami tidak akan mentolerir Ormas mana pun yang menyalahgunakan keberadaannya. Jika terbukti melanggar, sanksinya bisa berupa pencabutan izin, pembubaran, hingga pidana,” ancam Koster.

Denpasar, SINARTIMUR.co.id – Ormas nakal yang sering membuat huru-hara di Bali termasuk GRIB Jaya, harus hati-hati dan tiarap.

Ini lantaran Gubernur Bali Dr Ir I Wayan Koster, MM, mengeluarkan peringatan keras kepada Ormas nakal yang suka membuat keributan di Bali.

Ya, Gubernur Koster, secara tegas menyatakan Ormas yang melanggar hukum dan ketertiban di Bali akan dibubarkan dan dipidanakan.

Dalam pernyataan resminya, Koster mengungkapkan bahwa terdapat 298 ormas yang saat ini terdaftar di Bali. Ia memperingatkan bahwa Ormas yang terbukti melakukan pelanggaran akan dibubarkan dan diproses secara pidana.

Sikap tegas Gubernur Koster ini bukan tanpa alasan. Kabarnya, Gubernur Koster menerima laporan dari Kapolda Bali mengenai sejumlah ormas yang diduga kerap terlibat dalam tindakan kriminal, seperti pemerasan, perkelahian, penyalahgunaan narkoba, hingga aktivitas yang meresahkan masyarakat.

“Kami tidak akan mentolerir Ormas mana pun yang menyalahgunakan keberadaannya. Jika terbukti melanggar, sanksinya bisa berupa pencabutan izin, pembubaran, hingga pidana,” ancam Koster dalam jumpa pers di Jayasabha, Denpasar, Senin (12/5/2025) siang.

Pun begitu, Gubernur Koster menyatakan dirinya masih mengedepankan pendekatan hukum dan kemanusiaan. Ia mencontohkan kasus tiga Ormas besar di Bali yang sempat akan dibubarkan, namun urung dilakukan setelah para pemimpinnya menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Gubernur Koster menegaskan bahwa langkah pengawasan terhadap aktivitas Ormas ini dinilai penting mengingat Bali menjadi tuan rumah berbagai agenda nasional dan internasional, termasuk KTT AIS Forum 2023 dan Pemilu 2024. Pemerintah Provinsi Bali pun bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri untuk menertibkan ormas yang tidak memiliki izin resmi atau mengganggu stabilitas.

“Ormas semestinya menjadi mitra dalam menjaga keamanan dan ketertiban, bukan justru menjadi sumber keresahan,” pungkas Koster.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button