Human Interest

Bersama Dekorda Puskor Hindunesia, Dokter Caput Terus Ngayah untuk Bali

Quotation:
“Tyang bersama tokoh-tokoh masyarakat di sini mengucapkan terima kasih banyak atas pelayanan kesehatangratis, dan terus berkarma yang baik,” ucap Ida Pandita Mpu Nabe Darma Wijaya Kerti.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Luar biasa figur Dr dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG. Dimana pun dia berada selalu menjadi top figur. Ini karena jiwa sosial yang dimiliki pria yang akrab disapa Dokter Caput itu mengantarnya terus melakukan pengabdian diri kepada masyarakat Bali khusus di Bali Utara.

Kini Dokter Caput menjadi Ketua Dekorda Puskor Hindunesia Kabupaten Buleleng, terus bergerak menggelar kegiatan sosial ke desa-desa di Kabupaten Buleleng. Seperti hari Minggu tanggal 8 Kuni 2025 menggelar kegiatan Safari Kesehatan di Griya Padang Arum Sari, Desa Bebetin Kecamatan Sawan, Buleleng

Bagaimana komentar Ketua Dekorda Puskor Hindunesia Buleleng, Dokter Captu? “Kegiatan Safari Kesehatan yang dilakukan Derkoda Puskor Hindunisia Buleleng merupakan salah satu implementasi program Puskor Hindunesia yang memang sudah ada. Implementasinya kegiatan sosial berbasis keumatan. Salah satunya adalah pelayanan kesehatan gratis ke sulinggih, pemangku, sarati, dan juga masyarakat sekitarnya,” ucap Dokter Caput.

Kata Dokter Caput kegiatan Safari Kesehatan ini sebagai timbal balik pelayanan Puskor Hindunesia Buleleng kepada para sulinggih, pemangku dan sarati yang selama ini telah memberikan pelayanan spiritual kepada seluruh umat dan alam semesta.

“Kenapa (memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada para sulinggih)? Karena kita menyadari bahwa geriya tempat surya, cahaya. Disitulah kita selalu mendapatkan sinar, dan terus mendapatkan cahaya dan penerangan hidup. Rasa syukur, rasa terima kasih inilah kita wujudkan melalui bhakti sosial pengobatan dan pemeriksaan gratis kepada beliau sulinggih yang kita sucikan, kepada pemangku, kepada sarati, yang keseharian hidupnya selalu orientasinya ngayah melayani umat kita semua,” tandas Dokter Caput lagi.

“Beliau-beliau inilah perlu mendapat pelayanan, salah satunya kesehatan. Kita dari Puskor Buleleng menyadari pelayanan seperti inilah yang harus kita lakukan kepada beliau-beliau yang kita sucikan sebagai wujud rasa terima kasih kita terhadap beliau yang selalu senantiasa setiap hari mesurya sewani kepada kita semua, kepada semesta. Nah inilah program yang selalu kita lakukan dari geriya ke geriya,” ungkap Dokter Caput.

“Kalau ini sudah kita lakukan, apa yang terjadi? Keseimbangan itu akan betul-betul terwujud. Yang kita sucikan memberikan pelayanan dan kita sudah terima pelayanan, kita pun harus memberikan pelayanan kepada beliau melalui apa yang kita miliki, salah satunya adalah di kesehatan ini,” ucap Dokter Caput.

Ketua Dekorwil Puskor Hindunesia Bali I Nyoman Mahendra mengapresiasi kegiatan safari kesehatan yang dilaksanakan oleh Dekorda Puskor Hindunesia Buleleng. Mahendra menjelaskan bahwa setiap kegiatan yang digelar Dekorwil dan Dekorda Puskor Hindunesia selalu diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Saya mengapresiasi kegiatan safari kesehatan yang dilakukan Puskor Buleleng. Untuk Provinsi Bali kita lakukan program khusus yang namanya sewaka dharma terbatu (SDT). Disitu kita melibatkan semua unsur sumber Hindu yang ada. Kami akan berkarma, apa yang kita bisa lakukan ya kita lakukan untuk umat. Kita tahu banyak masalah di Bali tapi kalau kita diam, itu salah. Disinilah Puskor hadir dan melakukan koordinasi dengan semua unsur yang ada di Bali seperti pemerintah, desa adat, karena beliau lah komponen pemegang saham terbesar Bali. Dalam setiap kegiatan Puskor selalu berorientasi ke masyarakat adat yang merupakan ujung tombak untuk mempertahankan Hindu yang ada di Bali,” papar Mahendra.

Ida Pandita Mpu Nabe Darma Wijaya Kerti dari Griya Padang Arum Sari, Desa Bebetin, beriterima kasih kepada Dokter Caput dan Puskor Buleleng yang telah memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada sulinggih, para pemangku dan sarati di wilayah itu. “Tyang bersama tokoh-tokoh masyarakat di sini mengucapkan terima kasih banyak atas pelayanan kesehatangratis, dan terus berkarma yang baik,” ucap Ida Pandita Mpu Nabe Darma Wijaya Kerti.

Tak Ada Ruang Untuk Radikalisme dan Sekte-Sekte Di Bali

Sementara Ketua Umum Dekornas Puskor Hindunesia Ida Bagus Ketut Susena dengan tegas menolak kelompok-kelompok radikalisme yang sering meresahkan bangsa indonesia. Ida Bagus Susena menegaskan, radikalisme tidak bisa diterima dalam masyarakat karena di dalam ajaran hindu tidak membenarkan radikalisme.

Ida Bagus Susena yang juga pejabat di kementerian Agama Republik Indonesia menceritakan pihaknya sedang gencar melakukan moderasi beragama tujuannya membangun harmonisasi antar umat beragama di negeri ini.

“Ini tentu sangat bertentangan ajaran Hindu yang kita warisi dan merupakan hal yang perlu kita antisipasi ke depan. Yang jelas di internal kita di Hindu tidak membenarkan adanya ajaran-ajaran (radikaisme, red) sepeti itu. Kita juga mendorong teman-teman di eksternal juga melakukan hal yang sama. Bagi kami di Puskor Indonesia, kami tidak anti dengan keyakinan apapun, namun kemudian keyakinan datang ingin merubah tatanan, menggantikan nilai-nilai yang sudah diwarisi tradisi di leluhur kita turun-temurun, kita sangat tidak memberi ruang kepada mereka dan kemudian melakukan gerakan-gerakan propaganda apalgi rekonversi kita sebut upaya-upaya untuk menggantikan tradisi-tradisi adiluhur nenek moyang kita dengan ajaran baru yang bernuansa transnasional,” tegas Ida Bagus Susena.

Pun demikian Ida Bagus Susena juga mengingatkan umat dan seluruh masyarakat di Bali untuk melakukan introspeksi ke dalam sehingga dengan adanya kegiatan safari kesehatan yang digelar Puskor Hindunesia Buleleng sangat positif.

Terkait munculnya sekte-sekte ajaran tertentu di Bali, Ketua Umum Dekornas Puskor Hindunesia itu menegaskan bahwa Bali tidak memberikan ruang kepada sekte-sekte itu untuk berkembang di Bali.

Ida Bagus Susena menegaskan pula masyarakat Bali juga tidak memberikan ruang sedikitpun untuk sekte-sekte itu untuk merubah tatanan leluhur Bali yang sudah pakem itu.

Writer/Editor: Francelino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button