Nasional

SDN 1 Paket Agung, Tempat Ayahanda Bung Karno Mengajar, Rayakan 150 Tahun

Warisan Sejarah Raden Sukemi Sosrodiharjo Diabadikan

Quotation:
“Kami minta aset seperti lemari tahun 1828, bel, buku induk siswa, dan meja antik dipelihara. Ini fondasi nasionalisme generasi baru,” ucap Sekda Suyasa.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Paket Agung, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, merayakan peringatan satu setengah abad (150 tahun) dengan khidmat, mengukuhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan bersejarah di Buleleng.

SDN 1 Paket Agung memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia sebab SDN 1 Paket Agung adalah tempat mengajar Raden Sukemi Sosrodiharjo, ayahanda Proklamator Bung Karno.

Acara yang dihadiri puluhan alumni, guru, dan pejabat ini menyoroti warisan Raden Sukemi Sosrodiharjo, ayah Proklamator Bung Karno, yang pernah mengajar di sekolah tersebut pada 1891 berdasarkan besluit (surat keputusan) pemerintah kolonial.

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat ditemui usai kegiatan peringatan, Jumat (1/8/2025), menekankan nilai historis sekolah yang berdiri sejak 1875 ini. SD Negeri ini merupakan kebanggan daerah. Raden Sukemi bukan hanya meninggalkan nama besar, tapi juga bukti fisik perjuangan. Termasuk keberadaan kamar kos Raden Sukemi dan pohon belimbing besi yang ditanam sang guru.

Suyasa berjanji pemerintah akan mengajukan rehabilitasi ruang kelas tambahan dan mendorong Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) membuat ruang khusus penyimpanan artefak sejarah. “Kami minta aset seperti lemari tahun 1828, bel, buku induk siswa, dan meja antik dipelihara. Ini fondasi nasionalisme generasi baru,” ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan pentingnya merawat situs sejarah yang ada di sekitar sekolah. Seperti kamar kos Raden Sukemi dan Rumah Nyoman Rai Srimben, ibunda Sang Putra Fajar Bung Karno. Ini diperlukan untuk memperkuat narasi sejarah lokal. “Lokasi-lokasi ini bukan hanya destinasi, tapi ruang hidup yang menumbuhkan nasionalisme,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan Ketut Wiratmaja, sebagai perwakilan alumni, memaparkan perjalanan panjang sekolah yang sempat berganti nama dari Tweede Klasse School, Sekolah Rakyat, hingga SD Negeri 1 Paket Agung. Tema peringatan 150 tahun SD Negeri 1 Paket Agung yaitu “Mengabdi, Menginspirasi, dan Membentuk Generasi” yang mencerminkan warisan pendiri sekolah. Ia menyebut Raden Sukemi sebagai simbol pengabdian yang melahirkan inspirasi hingga melampaui Buleleng. Alumni, kata dia, berkomitmen menjaga peninggalan bersejarah melalui koordinasi dengan sekolah dan pemerintah kabupaten. Termasuk upaya menambah dua ruang kelas baru.

Pameran tematik ijazah dari era kolonial hingga modern menjadi sorotan acara. Wiratmaja menunjukkan stambuk (buku induk siswa) kuno meski mengakui belum menemukan jejak tulisan tangan Raden Sukemi di dokumen tertua. “Barang-barang seperti lemari 1828 dan bel masih utuh disimpan di perpustakaan. Ini bukti fisik dedikasi para pendahulu,” ungkapnya.

Perayaan 150 tahun ini menjadi momentum revitalisasi peran sekolah sebagai penjaga nilai sejarah sekaligus pencetak generasi unggul. Eksistensi 150 tahun membuktikan bahwa pengabdian tulus pendiri seperti Raden Sukemi mampu melampaui zaman. Kini tugas kita semua meneruskan estafet itu.

Writer: Indra
Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button