Renungan Advent: Tinggalkanlah ‘Manusia Lama’ Kita yang Sarat dengan Dosa

Oleh: Romo J Tanumiarja Nyoman, SVD
Bapak, ibu, oma dan opa yang terkasih dalam Kristus
KETIKA Natal sudah semakin mendekat, maka hati orang banyak, khususnya umat Kristiani, mereka tergelitik begitu rupa sampai-sampai menjadi resah, sebelum berbuat sesuatu untuk menyambut hari yang bersejarah bagi keselamatan itu.
Akankah momentum itu lewat begitu saja tanpa meninggalkan berkat bagi mereka … atau bagaimana? Natal yang berkeselamatan itu akan terjadi apabila orang secara jujur menghayati hidup ini, mau mendengar bisikan Roh (Tuhan) atau suara hati, yang … walau cuma berbisik, namun sangat mengusik juga. Natal seperti itu akan terjadi apabila orang benar-benar “berhendak baik”, kalau boleh meminjam ungkapan yang sangat populer di malam Natal.
Yohanes Pembaptis, Sang Perintis jalan bagi kedatangan Kristus, dengan suara lantang menyerukan pertobatan. Hari-hari penuh kegelapan segera akan berlalu. Makanya jangan biarkan hati kita terus terusik. Berbuatlah sesuatu yang tepat guna, untuk menyambut tibanya saat seharusnya merupakan titik balik bagi para peziarah yang tersesat oleh fatamorgana-fatamorgana padang gurun dunia ini, agar jalan menuju surga ala Yesus Kristus menjadi lurus kembali.
Ia (Yesus Kristus) akan merintis sebuah jalan yang sempit menuju surga, satu jalan hidup yang penuh dengan tantangan, namun dikawal ketat oleh rahmat, sehingga yang tadinya nampak tak mungkin, akan menjadi sangat mungin, karena Yesus yang lahir ke dunia ini adalah Terang dunia, tidak ada kepalsuan padaNya. Setiap lekak-lekuk yang tersembunyi dalam kegelapan akan menjadi nampak. Setiap lika-liku hidup yang tidak sederhana akan kelihatan, sehingga kemungkinan akan mendapat bencana menjadi sirna oleh Terang yang memancar di tengah-tengah kegelapan.
Untuk itu mari kita tanggapi seruan Yohanes Pembaptis itu. Kita tinggalkanlah ‘manusia lama’ kita yang sarat dengan dosa. Kita hentikanlah kebiasaan-kebiasaan buruk yang merusak ziarah hidup kita.
Mari kita gantikan dengan pola hidup tertebus seperti dirintis oleh Yohanes Pembaptis dan yang akan mencapai puncaknya dalam acara-acara hidup Tuhan Yesus. Ia lahir sebagau Manusia teladan.
Mari kita yakin akan hal itu dan kemudian melaksanakannya tanpa bimbang dan ragu. Seperti dirasakan oleh pengarang mazmur, kita akan mengecap ‘betapa sepdanya Tuhan’.
Damai sejahtera akan memenuhi diri kita.
Lalu … mari kita awetkan kebahagiaan surgawi itu dengan cara membasuhnya dengan Firman Tuhan, sehingga kebahagiaan surgawi itu tidak akan dirampas oleh setan iblis, karena kita telah kuat bersatu dengan Kristus, Adam kedua yang sudah dan masih akan memulihkan segala kerusakan yang diakibatkan oleh Adam pertama.
Selamat mempersiapkan diri menyongsong tibanya Hari Tuhan, baik di hari Natal, maupun di akhirat nanti.
Tuhan memberkati. Amin! ***



