Menelisik 100 Hari Bupati Sutjidra-Wabup Supriatna: Gerak Cepat Wujudkan Buleleng Paten

Quotation:
“Tugu Singa Ambara Raja akan jadi ikon baru rekreasi modern yang estetis,” ucap Bupati Sutjidra.
Singaraja, SINARTIMUR.co.id – TANPA terasa sudah seratus hari pasangan Bupati-Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna, berkuasa di Bumi Panji Sakti untuk periode 2025-20230, sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto per tanggal 20 Februari 2025 lalu.
Dengan jargon Buleleng Paten (Produktif, Adaptif, Tuntas, Emansipatif, Nyata), duo ini mendorong akselerasi pembangunan berbasis aksi konkret. Dalam usia 100 hari kepemimpinan, Sutjitra-Supriatna mencatatkan perkembangan signifikan.
Untuk mengabarkan prestasi dalam 100 hari pertama memimpin Kabupaten Buleleng, Bali, pasangan dari PDI Perjuangan ini pun menggelar acara jumpa pers di Restoran Ranggon Sunset, Pantai Penimbangan Singaraja, Minggu (1/6/2025) siang.
Dalam jumpa pers itu, duo Sutjidra-Supriatna memaparkan secara ringgi program-program yang dilakukan dalam 100 hari pertama, sesuai janji kampanye mereka.
Seni Budaya: Nafas Baru Pariwisata
Revitalisasi kesenian tradisional menjadi prioritas. Pementasan mingguan Gong Kebyar, Janger Kolok, dan seni legendaris lainnya dijadikan strategi menarik wisatawan. Seni Budaya lokal yang legendaris menjadi jiwa dalam setiap kegiatan masyarakat di Buleleng.
“Dengan panggung rutin setiap minggu, kami beri nafas panjang bagi pelaku budaya sekaligus magnet pariwisata,” ujar Bupati Sutjidra.
Layanan Darurat & Kesehatan: Perlindungan Nyata Bagi Masyarakat
Bidang kesehatan juga tidak luput dari program 100 hari kerja Sutjidra-Supriatna. Program ambulans jenazah gratis telah melayani 71 warga tidak mampu sejak Februari 2025 lalu. Ini sebagai wujud keadilan sosial. Tidak boleh ada keluarga yang terbebani biaya pemulangan jenazah. Selain itu, dua unit tambahan Buleleng Emergency Service (BES) senilai Rp1 miliar juga diperkuat untuk respons darurat.
“Universal Health Coverage (UHC) juga tetap dijamin tanpa potongan sehingga masyarakat khususnya bagi warga tidak mampu tetap merasakan manfaatnya,” kata Bupati Sutjidra.
Pertanian Berkelanjutan: Insentif Revolusioner
Guna melindungi lahan pertanian dari alih fungsi, Pemkab Buleleng memberikan insentif pajak 90% bagi pemilik Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dari 26.283 wajib pajak LP2B (nilai ketetapan awal Rp2,4 miliar), pengurangan pokok pajak sebesar 90% telah memberikan diskon total Rp2,167 miliar. Dengan demikian, total pajak yang ditagihkan hanya Rp247,8 juta. Kebijakan ini diharapkan mendukung ketahanan pangan sekaligus menguatkan potensi agrowisata.
Pendidikan & Penataan Kota: Investasi Masa Depan
Sutjidra pun mengungkapkan program yang segera akan dilaksanakan adalah bantuan paket seragam, tas, sepatu dan kaos kaki. Sebanyak 5.305 dari keluarga tidak mampu di jenjang TK-SMP akan menerima bantuan ini. Total anggaran yang disiapkan adalah Rp6,6 miliar. Be gitu juga dengan proyek penataan kota menyasar kawasan heritage dan pemasangan 25 lampu tenaga surya di Jalan Udayana dengan anggaran Rp 1,4 miliar.
“Tugu Singa Ambara Raja akan jadi ikon baru rekreasi modern yang estetis,” ungkapnya.
Kemudahan Investasi: Birokrasi Melayani dan Berdampak
Mall Pelayanan Publik (MPP) kini integrasikan 205 jenis layanan dari 23 instansi. Kemudahan berinvestasi akan terus diupayakan untuk menarik
investor datang ke Buleleng.
Buleleng Paten bukan hanya jargon kosong. Semua capaian 100 hari ini bukti kolaborasi masyarakat dengan birokrasi. “Ke depan, partisipasi warga akan lebih kami tingkatkan,” tutup Sutjidra.
Writer/Editor: Francelino