Perumda Pasar Buleleng-gate, Susila Umbara: “Jangan Bawa-Bawa Golkar Cari Jabatan”

Quotation:
“Jangan menggunakan cara-cara seperti ini untuk mendapat jabatan. Jangan bawa-bawa Golkar untuk mencari jabatan. Jangan buat surat kaleng untuk menciptakan kisruh. Janganlah demikian. Itu tidak baik,” papar Susila Umbara.
Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Isu keterlibatan Fraksi Golkar dalam kisruh Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng, mendapat reaksi dari para elite Golkar yang duduk di DPRD Buleleng.
Selain Wakil Ketua DPRD Buleleng dari Fraksi Golkar I Nyoman Gede Wandira Adi, datang juga reaksi dari anggota Fraksi Golkar Ketut Susila Umbara yang kebetulan menjabat Ketua Komisi III DPRD Buleleng yang merupakan mitra kerja Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng.
Susila Umbara menyatakan bahwa pihaknya tidak tahu menahu masalah kisruh di tubuh Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng. “Saya selaku Ketua Komisi III tidak tahu menahu kisruh di internal Perumda Pasar itu. Entah itu kisruh antar direksi atau antar karyawan atau antar direksi dengan karyawan,” ucap Susila Umbara melalui telpon seluler, Senin (6/10/2025) sore sekitar pukul 14.41 wita.
Mantan Wakil Ketua DPRD Buleleng itu mengaku Komisi III yang dipimpinnya sempat melakukan kunjungan kerja ke Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng beberapa waktu lalu. Tujuan kunjungan Komisi III, ungkap Susila Umbara, untuk mengetahui kinerja serta mendorong perumda itu untuk meningkatkan pendapatannya.
“Kami Komisi III sempat bertemu ke Direksi Perumda Pasar tujuannya mendorong meningkatkan pendapatannya. Dan memang sekarang kinerja Perumda Pasar cukup bagus dan pendapatannya sudah meningkat. Perumda Pasar sudah bisa menyumbang PAD. Kami tidak tahu menahu kisruh itu,” sebut Susila Umbara.
“Komisi III itu terdiri semua fraksi yang ada di DPRD Buleleng. Ada Fraksi PDIP, Demokrat, ada NasDem, ada Gerinda, bukan hanya saya (Golkar, red),” tandasnya.
Dia menegaskan bahwa Komisi III tidak ada urusan dengan pengangkatan dan pemberhentian direksi. Karena itu merupakan kewenangan Bupati Buleleng selaku KPM. “Kami tahu wilayah dan kewenangan kami dimana. Masalah pengangkatan dan pemberhentian itu kewenangan Bupati selaku KPM. Kami tidak urus itu,” tandas politisi senior Golkar asal Desa Panji itu.
Susila Umbara menyayangkan pihak-pihak di Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng menggunakan trik-trik licik dalam mencari jabatan dengan memanfaatkan Partai Golkar. Ia menyarankan agar para karyawan Perumda Pasar bekerja secara profesional dan menunjukkan loyalitas dan kinerjanya untuk mendapat jabatan.
“Jangan menggunakan cara-cara seperti ini untuk mendapat jabatan. Jangan bawa-bawa Golkar untuk mencari jabatan. Jangan buat surat kaleng untuk menciptakan kisruh. Janganlah demikian. Itu tidak baik,” papar Susila Umbara.
Ketua Komisi III ini mengakui bahwa pihak sudah pernah mengundang Direksi Perumda Pasar Argha Nayottama, para Kepala Unit Pasar, dan DEWAs, untuk membahas kkekisruhan itu, namun tidak jadi dilaksanakan karena Dirut Perumda Pasar ada kegiatan di Jakarta.
“Kamis lalu kami undang Direksi, Kepala Unit Pasar dan Dewas untuk membahas kekisruhan itu, kita mau tahu siapa sih yang bisa bercerita tentang kekisruhan itu, namun Dirut ada kegiatan ke Jakarta sehingga tidak jadi. Kami berencana besok mau agendakan kembali,” pungkas Susila Umbara.
Writer/Editor: Francelino