Lelang Kadisdikpora Buleleng: Satu Pengawas dan Satu Kasek Lawan Dua Sekdis, Berebut Jabatan Kadisdipora
Sekdisdikpora Bulelneg Surya Bharata Lebih Berpeluang?

Quotation:
“Ada empat calon yang sudah daftarkan diri. Minimal empat orang, nanti seleksi untuk cari tiga besar, lalu ajukan ke BKN,” ucap Suyasa.
Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Kendati sempat diperpanjang masa pendaftaran, namun akhirnya empat pejabat di Buleleng mendaftarkan diri sebagai kandidat Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Buleleng, yang cukup lama kosong dan diisi oleh pelaksana tugas (Plt) Kadisdikpora.
Untuk mengisi jabatan Kadisdikpora, Pemkab Buleleng di bawah kendali due Bupati Nyoman Sutjidra dan Wabup Gede Supriatna, melakukan lelang jabatan bagi Kadisdikpora Buleleng.
Nah, setelah diperpanjang satu kali hingga Selasa (12/8/2025), sejak dibuka pada Selasa (22/7/2025), akhirnya pelamar jabatan Kadisdikpora Kabupaten Buleleng lengkap memenuhi syarat minimum pelamar 4 orang. Mereka terdiri dari dua orang sekretaris dinas, dan masing-masing satu pengawas sekolah dan kepala sekolah.
Nama-nama pelamar terungkap ke publik, utamanya yang telah lulus hasil seleksi administrasi, dalam Pengumuman Nomor 800/16774/Pansel-JPT/2025 tentang Hasil Seleksi Administrasi dan Presentasi Jabatan Tinggi Pimpinan Pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Buleleng tertanggal 13 Agustus 2025, ditandatangani Ketua Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pimpinan Pratama Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa yang juga Sekretaris Daerah (Sekda).
Mereka yang dinyatakan lulus seleksi administrasi adalah Ida Bagus Gde Surya Bharata (Sekretaris Disdikpora Buleleng), I Gede Sarya (Pengawas Sekolah Ahli Madya pada Disdikpora Buleleng), Luh Putu Adi Ariwati (Sekretaris Dinas Kominfosanti Buleleng), dan I Made Rasta (Guru Ahli Madya/Kepala SMKN 1 Sawan).
”Kemarin (Selasa) ditutup pukul 23.59 pada perpanjangan waktu satu minggu, ada empat calon yang sudah daftarkan diri. Minimal empat orang, nanti seleksi untuk cari tiga besar, lalu ajukan ke BKN,” ujar Suyasa pada Rabu (13/8) sore.
Berdasarkan pengumuman itu juga, empat orang pelamar ini akan mengikuti tahapan presentasi makalah dan wawancara. Berdasarkan jadwal, pertama dilakukan pembuatan makalah dan langsung dikumpulkan pada Jumat (15/8) mulai pukul 08.00-14.00 Wita di Sekretariat Panitia Seleksi.
Makalah yang dibuat bertema Penjabaran Visi dan Misi Perangkat Daerah, tentu dilihat dari perspektif jabatan yang dilamar. Di dalamnya wajib mencantumkan sumber data/informasi, serta ada inovasi berdasarkan jabatan yang dilamar. Pengumpulan makalah ini penting dilakukan dengan memperhatikan batas waktu.
Sebab jika tidak, maka langsung gugur alias tidak diperkenankan melanjutkan proses pada Selasa (19/8) mulai pukul 09.00 Wita di Ruang Kerja Sekda Buleleng, dengan agenda presentasi makalah dan wawancara. Merujuk nomor peserta dari pertama sampai akhir, urutannya yakni Ida Bagus Gde Surya Bharata, Gede Sarya, Luh Putu Adi Ariwati, I Made Rasta.
”Berdasarkan tema makalah, mereka jabarkan visi misi pendidikan, breakdown visi misi daerah. Mereka harus berkreasi dan berinovasi,” lanjut sekda Buleleng itu.
Untuk diketahui jabatan pimpinan tinggi pratama atau eselon II ini telah kosong sejak awal 2025, setelah dijabat Made Astika. Kemudian tugas tersebut secara berturut-turut dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt), yang diambil dari OPD di Pemkab Buleleng. Mulai dari Putu Ariadi Pribadi (Kalaksa BPBD Buleleng) dan kini dilanjutkan Dewa Made Sudiarta (Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng).
Dalam prosesnya yang sudah menggunakan sistem, hasil dari pansel langsung dikirim, lalu menunggu persetujuan teknis (pertek) dari BKN. Jika kesepakatan sudah sampai ke daerah, maka bupati yang selanjutnya memiliki wewenang untuk memilih yang pantas.
Jika tidak ada aral melintang, maka akhir Agustus proses ini selesai, sehingga pelantikan kepala dinas yang baru dilakukan awal September.
Menurut catatan media ini, tampaknya Sekdisdikpora Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata, lebih berpeluang memenangi pertarungan merebut kursi empuk nan panas Kadisdikpora Buleleng. Karena sebagai Sekdisdikpora, Ida Bagus Gde Surya Bharata, yang merupakan orang kedua di Disdikpora Buleleng yang lebih menguasai seluk beluk di dinas gemuk itu.
Bukan hanya itu, Ida Bagus Gde Surya Bharata memiliki kemampuan dan skil serta kompetensi kepimpinan yang sudah matang dan mumpuni di Disdikpora Buleleng.
Keunggulan ini bukan berlebihan karena selama ini Ida Bagus Gde Surya Bharata menjadi “koki” segala perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan di Disdikpora. Ia menjadi otak bergeraknya segala aktivitas di Disdikpora.
Pun demikian, walau prosesnya melalui lelang, namun kepentingan “user alias pengguna/pemakai” yakni Bupati dan Wabup Buleleng lebih menentukan siapa dari keempat pelamar ini menjadi Kadisdikpora pertama di era kepemimpinan Bupati Sutjidra dan Wabup Supriatna. Namun kalau Bupati dan Wabup salah pilih orang yang menjadi Kadisdikpora, dunia pendidikan Buleleng menjadi korban kesalahan sang user yang memilih figur yang tidak kapabel menjadi Kadisdipora Buleleng.
Writer/Editor: Francelino