Nasional

HUT ke-6 EEN: Komunitas EEN Gelar Pembuatan Eco Enzyme untuk Pelajar

Quotation:
“Kami sangat mendukung kegiatan komunitas eco enzyme ini. Bahan-bahan organik seperti buah busuk atau sampah upacara bisa diolah menjadi eco enzyme yang bermanfaat bagi lingkungan, tanaman, bahkan sebagai kompos. Ini inovasi sederhana tapi berdampak besar,” ucap Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra.

Singaraja, SINARTIMUR.co.id – Komunitas Eco Enzyme Nusantara (EEN) Buleleng kembali menggaungkan semangat pelestarian lingkungan melalui serangkaian kegiatan edukatif. Dalam rangka memperingati HUT ke-6 EEN, komunitas ini mengadakan berbagai kegiatan seperti pembuatan eco enzyme bagi pelajar dan lansia, penuangan eco enzyme di sejumlah sungai, penyemprotan di jalan-jalan, serta penanaman pohon di wilayah Buleleng.

Puncak peringatan HUT ke-6 EEN yang dipusatkan di TPS3R KMP Nekat Kedas, Desa Adat Buleleng, dilaksanakan pada Sabtu (25/10) secara hybrid melalui Zoom, dan diikuti oleh EEN Pusat serta seluruh komunitas EEN di Indonesia.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG., bersama Wakil Bupati Buleleng beserta Ibu, Forkopimda, pimpinan OPD terkait, serta relawan EEN Provinsi Bali dan Buleleng.

Ketua Komunitas EEN Buleleng, Nyoman Sutrisna, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada Buleleng sebagai tuan rumah peringatan nasional tahun ini.

“Kami bersyukur Buleleng ditunjuk menjadi pusat peringatan HUT EEN. Seluruh komunitas dari Aceh hingga Papua ikut terhubung dalam Zoom hybrid. Dukungan dari Pemkab Buleleng, terutama Bapak Bupati dan Wakil Bupati, sangat berarti bagi kami,” ujarnya.

Sutrisna juga melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan sejak 20 Oktober, termasuk penyemprotan eco enzyme di TPA Bengkala bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga kegiatan edukasi pembuatan eco enzyme massal yang diikuti pelajar SMP Negeri 1 Singaraja dan relawan. Ia turut mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, seperti PDAM, RSUD Buleleng, dan PMI, yang ikut membantu kelancaran kegiatan.

Sementara itu, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengapresiasi kiprah EEN Buleleng yang dinilai sejalan dengan program pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami sangat mendukung kegiatan komunitas eco enzyme ini. Bahan-bahan organik seperti buah busuk atau sampah upacara bisa diolah menjadi eco enzyme yang bermanfaat bagi lingkungan, tanaman, bahkan sebagai kompos. Ini inovasi sederhana tapi berdampak besar,” ujarnya.

Bupati Sutjidra menambahkan, gerakan eco enzyme dapat menjadi solusi nyata dalam pengelolaan sampah berbasis sumber. “Kalau setiap desa atau banjar adat punya komunitas seperti ini, saya yakin masalah sampah di Buleleng bisa teratasi. Ke depan, kami akan dorong sosialisasi hingga ke desa-desa agar gerakan ini semakin luas,” pungkasnya.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button