Pemerintahan

Buleleng Pacu Penanganan Sampah dengan Investasi Alat Baru di TPA Bengkala

Quotation:
“Paling tidak ini adalah solusi untuk pengangkutan sampah supaya sampah-sampah yang ada di daerah lain bisa cepat sampai di TPA ini,” ucap Bupati Sutjidra.

Bengkala, SINARTIMUR.co.id – Pemerintah Kabupaten Buleleng menunjukkan komitmen serius dalam menangani persoalan sampah dengan meluncurkan sejumlah truk dan alat berat baru di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala, Minggu (17/8/2025). Peluncuran ini menandai dimanfaatkannya investasi senilai Rp 5,4 miliar yang digelontorkan pada tahun anggaran 2025.

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menegaskan bahwa anggaran sebesar itu merupakan bukti keseriusan Pemkab Buleleng. “Hampir Rp6 miliar, komitmen dari Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk penanganan sampah,” ujar Sutjidra di usai acara. Fokus utama pengadaan alat baru ini adalah memperlancar pengangkutan sampah dari berbagai titik, terutama fasilitas umum, menuju TPA Bengkala. “Paling tidak ini adalah solusi untuk pengangkutan sampah supaya sampah-sampah yang ada di daerah lain bisa cepat sampai di TPA ini,” jelasnya.

Dengan hadirnya armada baru, Bupati Sutjidra menyatakan tidak ada lagi pembatasan bagi masyarakat untuk membuang sampah ke TPA Bengkala. Meski demikian, Sutjidra mengakui bahwa luas TPA Bengkala yang hampir 8 hektar dan masih memiliki kapasitas sekitar 3 hektar lebih, suatu saat akan penuh juga. “Suatu saat pasti akan timbunannya sudah tidak mungkin lagi. Nanti dicarikan solusi,” janjinya. Salah satu solusi jangka panjang yang sedang dikaji adalah kerja sama pengelolaan sampah dengan Jepang. Ada proposal masuk dari Jepang dan masih dipelajari. “Proposal tersebut terkait teknologi pengelolaan sampah, bukan sekadar pengangkutan,” ujar Sutjidra.

Di sisi lain, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Gede Putra Aryana, memerinci penggunaan anggaran Rp 5,4 miliar tersebut. Pengadaan termasuk satu unit truk Amroll dan lima unit truk LHC (Lorry Hook Container), meskipun tiga unit LHC masih dalam proses pengiriman. Truk-truk ini nantinya akan ditugaskan di 12 Transfer Depo yang tersebar di Buleleng, termasuk di Seririt, Kalisem, dan Kota Singaraja. Selain truk, juga diserahkan alat berat bulldozer. “Mesin bulldozer ini kan gunanya untuk mendorong lembah yang masih ada miring-kemiringan itu sehingga nanti akses untuk masuk ke dalam itu lebih cepat,” terang Aryana.

Menyikapi dibukanya kembali akses buang sampah ke TPA, Aryana menegaskan bahwa hal itu diikuti dengan pengaturan jam operasional. Hari Senin sampai Kamis sampai pukul 12.00 WITA. Namun, ia menekankan bahwa solusi paling mendesak bukan hanya di hilir. “Sosialisasi dan edukasi yang paling urgen. Menyadarkan dan membangun budaya masyarakat untuk memilah sampah itu yang urgen,” tegas Aryana. Ia berharap ke depan hanya sampah residu yang masuk ke TPA, sementara sampah organik dan plastik bisa dikelola di sumber melalui fasilitas seperti TPS 3R dan kerja sama dengan bank sampah (BSI).

Saat ini, terdapat 58 unit TPS 3R yang seharusnya berfungsi mengelola sampah di tingkat desa, meski beberapa di antaranya dinilai belum beroperasi maksimal. Aryana juga menyebutkan adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah desa terkait pengelolaan sampah, meski jumlah pastinya masih perlu dikonfirmasi ulang. Peluncuran alat baru ini diharapkan menjadi pacuan bagi Buleleng untuk menata lebih baik alur sampah, sambil terus mendorong perubahan perilaku masyarakat dan mencari solusi pengolahan jangka panjang guna mengatasi ancaman kelebihan kapasitas TPA di masa depan.

Writer: Indra
Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button