Nasional

BPS Buleleng Gelar Workshop Pembinaan Statistik Sektoral BIMA SAKTI

Quotation:
“Produksi data di tingkat OPD harus semakin ditingkatkan. Sekarang target nasional adalah pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan monitoring dilakukan setiap bulan. Artinya, data yang dibutuhkan harus cepat, lengkap, dan akurat,” ucap Kepala PBS Buleleng Made Bimbo Abdi Suardika.

Lovina, SINARTIMUR.co.id – Upaya memperkuat sistem statistik sektoral di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali digencarkan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng menggelar Workshop Pembinaan Statistik Sektoral BIMA SAKTI (Bimbingan Marathon Masyarakat Statistik) penyusunan metadata, yang bertempat di Hotel Banyualit Spa & Resort, Lovina, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan berkelanjutan BPS Buleleng terhadap perangkat daerah, guna meningkatkan kapasitas dalam pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data statistik sektoral secara terintegrasi dan efisien.

Kepala BPS Kabupaten Buleleng, Made Bimbo Abdi Suardika, menjelaskan bahwa pembinaan ini bertujuan membangkitkan kembali semangat produksi data di setiap OPD. “Produksi data di tingkat OPD harus semakin ditingkatkan. Sekarang target nasional adalah pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan monitoring dilakukan setiap bulan. Artinya, data yang dibutuhkan harus cepat, lengkap, dan akurat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bimbo menegaskan pentingnya penyusunan metadata sebagai langkah strategis dalam mengefektifkan kegiatan statistik. “Metadata itu menjelaskan secara terstruktur apa arti dari setiap data yang dikumpulkan. Dengan adanya metadata, OPD bisa saling tahu siapa yang memproduksi data apa, sehingga tidak terjadi duplikasi dan anggaran bisa lebih efisien,” jelasnya.

Ia mencontohkan, jika Dinas Pertanian sudah memiliki data produksi pertanian, maka OPD lain cukup menggunakan data tersebut tanpa perlu mengulang proses pengumpulan data. Begitu juga dengan bidang kesehatan, perdagangan, atau infrastruktur. “Dengan metadata, semua jadi jelas, apa yang dimaksud dengan produksi, stunting, panjang jalan, dan sebagainya,” tambahnya.

Bimbo juga menyinggung pentingnya Indeks Pembangunan Statistik (IPS) sebagai alat ukur kematangan penyelenggaraan statistik sektoral di daerah. “Tahun 2024, IPS Kabupaten Buleleng mencapai 2,62, yang masuk kategori baik. Dua OPD yang mewakili Buleleng di tingkat provinsi adalah Dinas Dukcapil dan Dinas Kesehatan, keduanya dinilai terbaik dalam pengelolaan statistik sektoral,” paparnya.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut BPS Buleleng juga memberikan apresiasi kepada sejumlah OPD yang dinilai berkontribusi cepat dan konsisten dalam penyediaan data untuk publikasi Buleleng Dalam Angka. Penghargaan diberikan kepada Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Ketapang), serta Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi dan UKM (DisdagperinkopUKM).

Pihaknya berharap, pengelolaan data statistik sektoral di Buleleng semakin solid, tertata, dan mampu menyediakan data yang cepat, valid, serta bermanfaat untuk pengambilan kebijakan daerah maupun nasional,” pungkasnya.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button