Nasional

Bali Show of Force: Ribuan Pecalang Bali Berikrar “Puputan” Lawan Pendemo Anarkis

Quotation:
Berdasarkan informasi bahwa massa yang melakukan aksi demo anarkis di Tanah Gumi Bali sengaja didatangkan dari luar Bali. Kami menolak segala bentuk demo anarkis di Tanah Gumi Bali,” tegas Nyoman Beker.

Denpasar, SINARTIMUR.co.id – Ternyata ucapan Gubernur Bali Wayan Koster untuk menggerahkan pecalang dalam jumlah raksasa menghadapi para perusuh di Bali, tidaklah main-main.

Sebagai bukti, Senin (1/9/2025) pagi Gubernur Koster bersama belasan ribu pecalang Bali dari 1.500 Desa Adat di Bali melakukan aksi show of force. Ya, para pasukan pengamanan adat Bali dari seluruh kabupaten dan kota di Bali tumpah ruah di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, dalam Gelar Agung Pecalang Bali 2025.

Kehdiran belasan ribu pasukan pecalang itu menjadi saksi kebersamaan dan kekuatan yang siap “puputan” melawan para pendemo anarkis yang hendak mengganggu keamanan dan kedamaian Bali.

Acara Gelar Agung Pecalang Bali 2025 ini dihadiri langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Forkopimda Bali serta Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet. Di tengah ribuan pecalang yang berbaris gagah dengan seragam khasnya, Gubernur Koster menyampaikan seruan penuh semangat untuk menjaga kedamaian Pulau Dewata.

“Pecalang Bali, Bali Aman, Bali Aman, Bali Aman, Merdeka!”pekiknya lantang, disambut gegap gempita seluruh pecalang yang hadir.

Kali ini Gubernur Koster benar-benar menjadi tokoh yang sangat diidolakan para pecalang itu. Para pecalang itu pun memuji dan menyanjung Gubernur Koster bak pahlawan.

Pada kesempatan itu belasan ribu pecalang dari seluruh itu menyampakan pernyataan sikap mereka tentang kesetiaan kesiapan mereka untuk “puputan” melawan siapa saja yang mencoba merusak citra Bali dan mengganggu kemanan, kenyamanan dan kedamaian Pulau Dewata.

Pernyataan sikap para pecalang itu dipercaya kepada Nyoman Beker dari Desa Adat Peminge, Nusa Dua, Badung, untuk membacakannya.

Pernyataan sikap pecalang Bali itu berisikan enam poin penting. Antara lain menegaskan bahwa Pecalang Pulau Dewata menolak segala bentuk demonstrasi anarkis yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, terutama terkait informasi adanya rencana aksi pada 1 September 2025.

“Kami tidak rela keamanan Bali yang selama ini sangat kondusif dirusak oleh aksi-aksi demonstrasi yang tidak bertanggung jawab dan bersifat anarkis. Berdasarkan informasi bahwa massa yang melakukan aksi demo anarkis di Tanah Gumi Bali sengaja didatangkan dari luar Bali. Kami menolak segala bentuk demo anarkis di Tanah Gumi Bali,” tegas Nyoman Beker di poin pertama pernyataan sikap pecalang tersebut.

Pecalang Bali menegaskan bahwa Tanah Gumi Bali adalah tanah kelahiran, tempat hidup, serta ruang membangun kehidupan yang sejahtera dan bahagia secara niskala-sekala. Oleh sebab itu, keamanan dan kesucian Bali adalah tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

“Tanah Gumi Bali adalah tempat kelahiran dan tempat hidup, menghirup udara Bali, serta membangun kehidupan yang sejahtera dan bahagia Niskala-Sakala, yang menjadi tanggung jawab Kami seluruh masyarakat Bali. Oleh karena itu, Tanah Gumi Bali wajib dijaga oleh seluruh komponen masyarakat Bali. Jangan ada pihak yang melakukan tindakan anarkis menjadikan Bali tidak aman,” bunyi poin kedua pernyataan sikap yang dibacakan Nyoman Beker.

Di poin ketiga perntaan sikap, para pecalang menegaskan tidak rela tanah Bali dan keamanan Bali yang sangat kondusif diganggu dan dirusak dengan aksi demonstrasi yang tidak bertanggungjawab dan anarkis. “Kami Pacalang Bali akan membela Bali secara Niskala-Sakala dari perbuatan pihak dari mana pun yang mengganggu dan menodai kesucian Tanah Gumi Bali,” tegas para pecalang di poin keempat pernyataan sikap yang dibacakan Nyoman Beker.

Dalam pernyataannya tepatnya di point kelima, Pecalang Bali memberikan dukungan penuh kepada aparat TNI dan Polri yang bertugas menjaga keamanan di Bali. “Kami Pacalang Bali mendukung penuh agar aparat keamanan Negara, TNI, dan Polri dalam mejalankan tugas menjaga keamanan Tanah Gumi Bali, serta menindak tegas para pelaku anarkis dari mana pun yang melanggar peraturan dan memproses secara hukum,” tandas Nyoman Beker.

Belasan ribu pecalang Bali itu juga menegaskan komitmen untuk terus bekerja sama dengan aparat keamanan negara serta seluruh komponen masyarakat dalam menjaga ketenteraman, keamanan, dan keharmonisan Bali. “Kami Pacalang Bali siap bekerjasama dengan aparat keamanan Negara, TNI, dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat dalam menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban Tanah Gumi Bali,” demikian bunyi poin keenam pernyataan sikap pecalang yang dibacakan Nyoman Beker.

Nyomen Beker menyatakan bahwa acara ini tidak hanya menjadi bentuk konsolidasi ribuan pecalang, tetapi juga simbol kuatnya persatuan masyarakat adat dalam menjaga keharmonisan Bali. “Pecalang, sebagai penjaga keamanan adat, menunjukkan keseriusan mereka untuk melindungi Bali dari ancaman yang bisa merusak stabilitas sosial maupun spiritual,” pungkasnya.

Writer/Editor: Francelino

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button